MOSKWA – Inggris akhirnya mematahkan kutukan adu penalti di Piala Dunia. The Three Lions menembus perempat final selepas menang adu penalti 4-3 atas Kolombia di Stadion Spartak, Moskwa, Rabu (4/7) dini hari WIB. Hingga perpanjangan waktu selesai skor tetap 1-1. Laskar Tiga Singa memimpin berkat penalti Harry Kane pada menit ke-57. Los Cafeteros membalas melalui sundulan bek tengah Yerry Mina dalam injury time.
Malam itu Inggris menolak untuk mengikuti sejarah. Dalam adu penalti terdahulu di World Cup, Union Jack selalu takluk. Eksekutor The Three Lions yang gagal hanya Jordan Henderson. Sementara dua penendang Kolombia, Mateus Uribe dan Carlos Bacca, tak mampu menuntaskan tugasnya. Eksekusi Uribe mengenai mistar gawang, sedangkan tembakan Bacca dimentahkan kiper Jordan Pickford.
“Itu adalah malam di mana saya tahu kami akan melewatinya. Kami punya ketahanan untuk akhirnya sampai tujuan,” ungkap Gareth Southgate, pelatih Inggris. Southgate, yang pernah gagal dalam adu penalti di semifinal Piala Eropa 1996, lalu menambahkan, “Kami sudah bicara kepada para pemain soal mereka menulis ceritanya sendiri, dan malam ini klasik. Mereka tidak harus tunduk pada apa yang sudah terjadi.”
Harry Kane dan kawan-kawan selanjutnya jumpa Swedia pada perempat final di Samara Arena, Sabtu (7/7). Inggris baru sekali memenangi Piala Dunia di kandang sendiri pada 1966. Duel Tiga Singa kontra Kolombia berlangsung panas. Tercatat 36 pelanggaran, 23 di antaranya dilakukan pemain-pemain Los Cafeteros. Wasit Mark Geiger (AS) mencabut enam kartu kuning, dua untuk Inggris.
Jose Pekerman, pelatih Kolombia, tak bisa menyembunyikan kekesalannya lantaran Harry Kane dan kawan-kawan banyak melalukan diving. Dia juga menuding sang pengadil lebih banyak merugikan timnya. “Sangat tidak nyaman bermain seperti ini. Ada banyak kekeliruan,” tutur pelatih berkebangsaan Argentina itu. (rr)