JEPARA (SUARABARU) – Pada tanggal 2 Januari- 12 Maret 2022 di Kabupaten Jepara tercatat 96 kasus demam berdarah, satu diantarnya meninggal dunia. Jumlah tersebut berasal dari 568 orang tersangka dari total Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) sebanyak 665 orang.
Sedangkan pada periode 6 – 12 Maret 2022 tercatat 4 orang penderita demam berdarah dengan total KDRS 23 orang. Oleh sebab itu diharapkan kepada tenaga penyuluh kesehatan untuk terus menggiatkan penyuluhan serta mengembangkan kembali Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Menguras, Menutup dan Mendaur Ulang limbah yang ada disekitar rumah.
Harapan tersebut disampaikan oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno sebagai bentuk kewaspadaan terhdap kemungkinan berkembangnya demam berdarah di tengah perubahan iklim yang sedang terjadi.
Disamping itu juga perlu dilakukan abatisasi, pemantau jentik oleh para kader, rapid test DBD, foging dan kesiapan Puskesmas serta rumah sakit untuk menerima rujukan.
Foging di Mayong Lor
Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap berkembangnya nyamuk demam berdarah maka Pemerintah Desa Mayong Lor telah melakukan foging disejumlah RT yang dinilai rawan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Petinggi Mayong Lor, Budi Agus Trianto, S.P, S.A.P. “Kami ingin melakukan penyemprotan merata kesemua wilyah RT, agar warga desa terbebas dari penyakit demam berdarah.Disamping itu juga digiatkan pencegahan melalui PSN 3 M dan pemantaun jentik,” ujarnya
Hadepe – Tigor