BANDUNGAN (SUARABARU.ID) – Komunitas Senam Sehat Pasar Bandungan Baru (SSPBB) menggelar lomba senam pada 20 Februari 2022 mendatang. Lomba senam ini dimaksudkan untuk memperingati setahun beroperasinya Pasar Bandungan Baru.
Lomba tersebut, menurut Rini Tumewu, Ketua Panitia Lomba Senam, digelar sebagai sarana promosi dan sosialisasi Pasar Bandungan Baru agar masyarakat semakin mengenal dan berdatangan ke pasar, juga sebagai objek kunjungan wisata.
“Lomba dibuka untuk umum. Tapi khusus pemula dan dibagi dalam tiga kategori, yaitu untuk khusus member pasar, lalu untuk usia 40 tahun ke atas, dan 41 tahun ke bawah,” jelasnya.
Kriteria penilaian, lanjut Rini, dibagi dalam tiga hal, yaitu tehnik gerakan, ketepatan mengikuti instruktur, dan penampilan umum, yang tentunya sangat menarik.
“Untuk biaya pendaftaran peserta sebesar Rp 25 ribu, akan mendapatkan fasilitas air mineral dan kupon door prize,” imbuhnya.
Ditambahkan pula oleh Wiwid, salah satu panitia yang menghadap Lurah Slamet Purnomo untuk koordinasi, kegiatan senam sehat yang dilaksanakan oleh sebagian pedagang tersebut, selama ini sudah terjadwal seminggu sekali tiap hari Jumat pagi jam 08.00.
“Selain lomba senam, nanti juga akan ditambahkan pula lomba kebersihan. Harapannya, dengan event lomba senam ini, nanti dapat meningkatkan perekonomian para pedagang. Karena selama ini, kena imbas pandemi covid 19 sepi pengunjung,” pungkas Wiwid.
Hal senada juga disampaikan oleh Lurah Pasar Bandungan Baru Slamet Purnomo, bahwa kegiatan tersebut sebagai bentuk upaya untuk lebih mengenalkan keberadaan pasar Bandungan Baru dan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang melalui event lomba senam tersebut.
Oleh sebab itu, kegiatan yang digelar oleh SSPBB tersebut memperoleh dukungan penuh pemerintah, melakui pengelola pasar Bandungan Baru.
“Tujuan kami, dengan digelarnya even lomba senam ini, sebagai ajang promosi dan sosialisasi Pasar Bandungan Baru agar lebih dikenal masyarakat, sehingga banyak pengunjung yang datang dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para pedagang,” jelasnya.
Dengan meningkatnya pengunjung dan pendapatan pedagang, lanjut Lurah Slamet, akan berimbas pada kesejahteraan pedagang secara berkelanjutan, selain juga berdampak positif pada pariwisata yang sempat vakum karena dampak pandemi covid-19.
Absa