ADA remaja berperilaku nyeleneh. Dia sembunyi di balik gentong sambil teriak-teriak karena merasa dikejar tentara kerajaan. Dia mengalami halusinasi saat menjalani laku batin setelah menemukan kertas amalan mantra yang diotak-atik, tanpa petunjuk guru.
Apa yang dia lakukan itu ibarat orang awam nemu obat. Karena semangatnya ingin sehat, semuanya diminum tanpa disertai ilmu tentang obat, hingga over dosis.
Dalam ilmu metafisika, menjalani olah batin itu tradisinya perlu ijazah atau “pengesahan” ilmu dari guru yang paham keilmuan yang akan dipelajari.
Baca juga Ajian Sirep untuk Mencuri
Berkaitan tradisi ijazah, ada yang mempertanyakan. Kenapa untuk bermohon kepada Tuhan perlu melalui “birokrasi” atau perantara? Menurut para guru, ijazah atau pengesahan ilmu dari guru itu untuk kemantapan hati yang mau belajar.
Meski ilmu tidak harus didapat langsung dari guru, dalam proses belajar ilmu, murid perlu masukan dari orang yang paham dengan keilmuan yang akan dipelajari, walau tradisi mengijazahkan itu bukan suatu keharusan.
