blank
Kepala BPS Wonosobo Didik Nursetyo Hadi ketika menyerahkan penghargaan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sekretaris Daerah (Sekda) One Andang Wardoyo meminta jajaran perangkat daerah di lingkup Pemkab Wonosobo, untuk semakin memperhatikan pentingnya data akurat dan faktual sebagai basis penetapan program dan sasaran kinerja.

Momentum dikukuhkannya Desa Maduretno Kalikajar sebagai salah satu dari 10 Desa Cinta Statistik (Cantik) Terbaik Nasional tahun 2021, dinilai tepat untuk menggugah kesadaran setiap elemen dalam pemerintahan untuk dapat berkarya dan membangun dengan data.

“Seperti diketahui bersama sudah ada Desa Maduretno Kalikajar yang kini layak menjadi rujukan membangun data kependudukan maupun potensi desa melalui sistem yang luar biasa. Data base di desa sangat penting bagi Pemkab Wonosobo,” katanya.

Desa Cantik Maduretno, lanjut Andang, tentu akan menjadi insiparasi bagi semua desa di Wonosobo untuk dapat bisa berkarya dan membangun dengan data. Dengan demikian, program pembangunan dan kemasyarakatan di desa bisa tepat sasaran.

Merujuk pada terbangunnya sistem pendataan yang telah terimplementasi dengan baik di Desa Maduretno, Sekda juga menekankan pentingnya jejaring antar OPD dalam hal penyempurnaan data sehingga nantinya akan berimbas positif terhadap efektivitas penganggaran.

“Dengan data yang akurat, maka perencanaan dan pengambilan keputusan dalam penetapan anggaran beserta dengan alokasinya tentu juga akan lebih tepat sasaran,” imbuhnya.

Pihaknya mencontohkan upaya pendataan di sektor kependudukan yang selama ini masih sangat lemah, karena bahkan seorang Kepala Dusun bisa tidak paham dengan tekliwer (aktifitas) keseharian warganya.

Satu Data

blank
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo meminta setiap OPD bekerja berbasis data. Foto : SB/Muharno Zarka

Melalui rapat koordinasi Metadata yang digelar BPS Wonosobo dan menghadirkan lintas elemen, mulai dari jajaran Forkompimda, OPD terkait hingga jajaran pemangku wilayah Kecamatan, Sekda berharap setiap pihak akan bergerak.

“Yakni memahami sejauh mana peran mereka masing-masing dalam upaya pemutakhiran data, sehingga ke depan pembangunan daerah berjalan lebih baik dan tepat sasaran,” tegasnya.

Harapan Andang selaras dengan pernyataan Kepala BPS Wonosobo, Didik Nursetyo Hadi yang menyebut koordinasi metadata bertujuan untuk mewujudkan satu data Indonesia.

Metadata, diterangkan Didik, merupakan informasi terstruktur yang mendeskripsikan suatu informasi dan menjadikannya mudah ditemukan, mudah digunakan, atau dikelola.

“Metadata ini sering juga disebut data tentang data atau informasi tentang informasi, dan dibagi menjadi dua yaitu metadata statistik dasar dan metadata statistik sektoral,” terang Didik.

Kepada sejumlah OPF di lingkup Pemkab Wonosobo yang telah berupaya mewujudkan metadata akurat, seperti Dinas Komunikasi dan Informasitika (Diskominfo) dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora), Didik mengaku pihaknya mengapresiasi kinerja tersebut.

“Sehingga kemitraan dengan BPS dapat terjalin semakin sinergis dan kolaboratif menuju Satu Data Indonesia. Masing-masing OPD mestinya punya data valid terkait bidangnya untuk jadi data bersama” pungkas dia.

Muharno Zarka