blank
Kepala BPBD Bambang Haryanto didampingi Kepala Markas PMI Warjo (kedua dan kesatu dari kiri) memberikan pengarahan kepada para relawan yang bertugas melakukan penyemprotan gereja.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Sebelum untuk ibadah Natalan, gereja-gereja di Wonogiri disemprot disinfektan. Ini dilakukan dalam upaya mewujudkan kenyamanan dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan Kamis (23/12). ”Sebanyak 12 gereja telah kami semprot,” tegasnya.

Ke 12 gereja itu terdiri atas Gereja Kristen Nazarena, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonogiri di Sanggrahan, Gereja Kristen Indonesia (GKI),.GSPII Pencil,.Gereja Bethany Indonesia,.Gereja Katolik Santo Paulus.

Berikut Gereja Kristen Jawa (GKJ) Utara di Wonokarto, Gereja Baptis Indonesia,.Gereja Tiberias, Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Gereja Santo Yohanes Rasul, Gereja Pantekosta Indonesia.

Ada sejumlah gereja lainnya yang belum dilakukan penyemprotan, karena alasan tertentu. Yakni karena umatnya tidak menggelar ibadah Natakan di gereja, sebab memilih metoda peribadatannya secara online.

Aplikasi Lindungi

Juga karena ada gereja yang masih dalam proses dihias dengan dekorasi lengkap memakai aneka aksesoris. Ini dilakukan oleh panitia bersama muda-mudi umat Kristiani, sebagai persiapan menyambut Natal 2021.

blank
Penyemprotan disinfektan dilakukan pada gereja-geraja di Wonogiri yang akan dipakai Natalan, supaya terbebaskan dari ancaman Covid-19.

Bambang Haryanto, menyebutkan, penyemprotan gereja dilakukan serentak oleh aparat dari BPBD bersama jajaran TNI-Polri, dibantu para relawan dari berbagai komunitas. Termasuk dari PMI, SAR, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan dari Senkom.

Sebelumnya, dalam Rakor Lintas Sektoral yang digelar Polres Wonogiri, diupayakan momentum Natalan dan Tahun Baru di Wonogiri berjalan aman, nyaman dan damai, serta terbebaskan dari ancaman penyebaran Covid-19.

Berkaitan dengan itu, panitia gereja diminta untuk melakukan pengamanan secara internal, menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), termasuk menyediakan perangkat thermogun, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, serta aplikasi peduli lindungi.

Bagi gereja yang lokasinya blank spot, diminta untuk secara manual memeriksa jemaahnya apakah sudah vaksin atau belum. Bila kedapatan ada yang belum vaksin, disarankan untuk menghubungi Puskesmas terdekat.

Bambang Pur