BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara Daerah Jawa Tengah, menyelenggarakan vaksinasi massal bagi pelajar, santri, dan masyarakat umum, secara ‘door to door’, di tiga kecamatan, Senin (22/11/2021).
Menurut Kepala Dinkes Boyolali, dr Puji Astuti, kegiatan vaksinasi massal covid-19 terus digencarkan, dan kali ini bekerja sama dengan BIN Daerah Jateng, dilaksanakan secara ‘door to door’ atau jemput bola, bagi masyarakat yang tidak bisa datang ke balai desa.
Pada vaksinasi massal ini, disediakan 4.500 dosis vaksin. Vaksinasi digelar di Desa Urut Sewu, Kecamatan Ampel, Desa Sempu (Andong), dan Desa Jrakah, serta Selo (Selo).
BACA JUGA: Kebut Pembahasan, Bupati Optimistis APBD Kudus 2022 Selesai Tepat Waktu
Kegiatan vaksinasi yang digelar di Desa Jrakah terdiri dari Dukuh Kajor, Sepi, Citran, dan Jurang Jero, dengan target 1.000 dosis. Sisanya disediakan untuk vaksinasi di Balai Desa Samiran dan Selo, Urut Sewu (Ampel), dan Sempu Andong. ”Kami akan terus melaksanakan peningkatan vaksinasi di Boyolali,” kata dr Puji.
Menurut dia, cakupan vaksinasi dosis pertama di Boyolali sudah mencapai 718.758 sasaran atau sekitar 86 persen, dari total target 835.772 sasaran. Warga yang sudah divaksin dosis kedua sebanyak 625.809 sasaran atau 74,88 persen, dan dosis ketiga 6.085 sasaran atau 0,76 persen.
Sementara itu, Kepala BIN Daerah Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto menyampaikan, pihaknya selain bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinkes Kabupaten Wonosobo, juga Dinkes Kabupaten Boyolali, dalam menyelenggarakan vaksinasi massal bagi pelajar, santri, dan masyarakat, secara ‘door to door’. Dengan total vaksin sebanyak 9.000 dosis.
BACA JUGA: LPP Semarang Jadi Satu-satunya Lapas Bersinar di Jateng
Vaksinasi di Boyolali mencakup tiga titik, yakni di Desa Urut Sewu (Ampel), Sempu (Andong), Samiran dan Jrakah (Selo). Capaian vaksinasi di Boyolali per 21 November 2021 mencapai 78,95 persen, sesuai kartu tanda pendudukan (KTP) mencapai 86 persen, masih jauh di atas rata-rata provinsi yang sebesar 68,54 persen.
Vaksinasi ‘door to door’ pertama kali ini, imbuh Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, untuk membantu masyarakat mengakses vaksin. Disamping itu, sistem ini juga terbukti mampu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti vaksinasi.
Menurut dia, semakin tingginya persentase capaian suatu wilayah, maka tingkat partisipasi di sentra vaksinasi mulai menurun. Pola jemput bola hingga tingkat desa, RW hingga RT atau konsep ‘door to door’, dinilai efektif untuk menyisir peserta vaksin utamanya lansia dan masyarakat umum, yang belum tervaksin.
Pada pelaksanaannya, petugas kesehatan didampingi anggota BIN Jateng menyisir gang-gang untuk mendatangi rumah-rumah warga yang akan divaksin. Petugas terlebih dahulu melakukan screening terhadap peserta vaksin, dan jika memenuhi persyaratan maka dilakukan vaksinasi di rumah warga.
Riyan