blank
Lantai 3 Pasar Bulu Semarang terus dibangun pengerjaannya sebagai sentra ekonomi kreatif Kota Semarang. (doc/ist)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang serius untuk merealisasikan konsep Pasar Bulu sebagai ruang aktifitas ekonomi kreatif.

Nama Bucket (Bulu Creative Market) akan digunakan sebagai bagian dari upaya rebranding salah satu pasar yang ada di ibu kota Jawa Tengah tersebut.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam mewujudkan konsep pasar kreatif tersebut menggandeng Komite Ekonomi Kreatif Semarang dalam merealisasikan Pasar Bulu menjadi Bulu Creative Market.

Adapun saat ini proses realisasi Bulu Creative Market telah sampai pada tahap penyiapan ruang oleh Dinas Tata Ruang Kota Semarang. Beberapa pengerjaan fisik dilakukan pada ruang yang nantinya akan ditempati oleh sejumlah pelaku ekonomi kreatif di kota lumpia.

Pengerjaan tersebut antara lain seperti perapian plafon, pembenahan penerangan ruangan, hingga pengecatan ulang. Dimana pada tahap awal sendiri pusat aktifitas Bulu Creative Market akan dipusatkan pada sektor sebelah barat lantai 3 Pasar Bulu,

Hendi sendiri mengharapkan, keterlibatan Komite Ekonomi Kreatif Semarang dapat membuat upaya pengembangan Pasar Bulu bisa lebih matang dari sebelumnya.

“Harapannya tentu secepatnya Bulu Creative Market ini bisa segera aktif, karena juga sebagai upaya membangkitkan ekonomi di masa pandemi. Tapi yang terpenting tentu saja harus matang, baik secara konsep maupun pengelolaannya, karena tujuan utamanya adalah memaksimalkan potensi Pasar Bulu,” katanya, Rabu (6/10/2021).

Sementara itu, Ketua Komite Ekonomi Kreatif (Komekraf) Semarang, Gunawan Permadi, meyakinkan bila Bulu Creative Market dapat mendongkrak kembali kunjungan masyarakat ke Pasar Bulu.

Komekraf sendiri akan terlibat dalam kurasi pelaku ekonomi kreatif, pendampingan usaha, serta mempromosikan Bulu Creative Market dengan berbagai kegiatan yang akan didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.

“Proyeksi kami pada tahap awal ini Bulu Creative Market dapat menampung sekitar 30 pelaku ekonomi kreatif yang akan dikurasi oleh Komekraf. Kami prioritaskan untuk pelaku ekonomi kreatif dari Kota Semarang yang belum memiliki ruang aktifitas secara fisik,” katanya.

Lebih jauh Gunawan mengatakan, upaya Komekraf Semarang nantinya juga untuk membuat Bulu Creative Market ini bisa eksis, dan ada aktifitas perdagangan yang dapat berkontribusi menggerakkan perekonomian di Kota Semarang.

Hery Priyono

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini