”Mohon doanya semoga berhasil,” ujar pelatih judo Jateng, Sutarto.
Tim judo Jateng terdiri atas 12 atlet, 3 pelatih dan satu manajer, telah berangkat ke Papua sejak Sabtu (25/9) lalu. Rencananya, mulai Rabu besok (29/9) sudah mulai bertanding.
Satu dari 12 atlet judo Jateng, Damar Rizqi Wibowo, adalah pejudo dari Kabupaten Wonogiri. Kemudian satu dari tiga pelatihnya, Sutarto, juga asal Wonogiri.
Damar Rizqi Wibowo, atlet judo asal Doyo Gajahmungkur Wonogiri, pada event Kejurnas Judo di Yogyakarta beberapa waktu lalu, menempati rangking tiga nasional.
Sedang Pelatih Sutarto, merupakan mantan pejudo Jateng yang banyak membukukan prestasi, baik di tingkat nasional maupun di kejuaraan SEA Games.
Tiga Kali
Sutarto sudah tiga kali menjadi pelatih judo Kontingen Jateng untuk event bergengsi PON di Tanah Air. Pertama, pada PON 2012 di Pekan Baru, Riau; dengan perolehan satu medali emas.
Kedua, di PON 2016 di Bandung, Jawa Barat, dengan meraih dua medali emas dan sejumlah perak serta perunggu dari berbagai nomor yang dipertandingkan.
Ketiga, untuk PON 2021 Papua di Bumi Cendrawasih yang sekarang berlangsung, pejudo Jateng mentargetkan dua medali emas. ”Tidak mudah menembus PON, apalagi membukukan prestasi,” ujar Sutarto.
Melalui kontak ponsel dari Papua, Selasa (28/9), Sutarto, menginformasikan, peta kekuatan judo di Tanah Air sekarang merata ke hampir semua provinsi.
”Tapi Bali dan Jabar, menjadi pesaing berat yang harus kami perhitungkan,” ujar Sutarto.
Menjadi Tradisi
Seperti menjadi tradisi, pada setiap event PON, pejudo Wonogiri tidak pernah absen untuk memperkuat dan membukukan perolehan medali untuk Kontingen Jateng.
Itu berlangsung sejak PON 1989. Sutarto (54), warga Lingkungan Cubluk RT 01/RW 04, Kelurahan Giritirto, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, tiga kali membukukan prestasi di event PON.
Yakni pada PON 1993 dengan meraih medali perak, di PON 1996 dan PON 2000 masing-masing menyabet medali perunggu.
Di PON 2016 Bandung, Jawa Barat, kuartet pejudo Wonogiri memperkuat Kontingen Jateng. Mereka terdiri atas Eko Muliyanto, Dewa Made, Sintia Kusuma, dan Desi Yudianti.
SEA Games
Eko dan Dewa turun di nomor kata beregu. Sintia bertanding di kelas 78 kg lebih. Eko-Dewa dan Sintia masing-masing berhasil menyabet medali perunggu.
Tradisi pejudo Wonogiri yang senantiasa berprestasi di PON, kini diteruskan oleh atlet judo Damar Rizqi Wibowo di PON XX Papua.
Selain berprestasi di PON, dua atlet judo Wonogiri juga mampu meraih prestasi di SEA Games. Yakni Daniel Krisna pada SEA Games 1995 di Thailand meraih medali perunggu.
Kemudian Desi Yudianti pada SEA Games 2014 di Jakarta-Palembang dan di SEA Games 2016 Myanmar, masing-masing meraih medali perunggu.
Bambang Pur