KUDUS (SUARABARU.ID) – Berbekal kreatifitas dan kemauan keras untuk berkembang, Nunung Ervana berhasil menyulap limbah karung goni dan stereofoam bekas menjadi lukisan siluet wajah bernilai jual tinggi. Produk Nunung banyak diminati konsumen dan menjadi berkah di masa pandemi.
Siang itu, Nunung Ervana, nampak sibuk di bengkel kerjanya yang berada di sebuah gang sempit di Desa Piji, Kecamatan Dawe. Ditemani seorang rekannya, Nunung sibuk memotong lembaran stereofoam warna hitam sebagai bahan utama lukisan siluet wajah yang kini menjadi produk andalannya.
Dengan bekal foto siluet wajah yang ada di handphonenya, Nunung mencoba merefleksikannya dalam lembaran-lembaran stereofoam untuk menjadi sebuah lukisan siluet yang lebih besar. Ketelitian tinggi harus dilakukan agar siluet yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan karakter wajah yang dinginkan.
Kepingan stereofoam tersebut, kemudian ditempel dalam sebuah kanvas yang berasal dari karung goni warna merah. Karung goni tersebut dibentang di sebuah kanvas berbingkai kayu, yang juga terbuat dari limbah-limbah industri.
Sekilas, bengkel kerja Nunung ini hanya seperti teras samping rumah biasa. Berukuran sekitar 6 x 3 meter dengan atap galvalum, teras tersebut penuh dengan tumpukan karung goni, stereofoam hitam, beragam ukuran kayu, serta bahan-bahan lain pembuatan kerajinannya.
“Ya memang bahan baku kerajinan saya ini dari bahan limbah produksi yang tak terpakai,”ujar Nunung saat ditemui awak media.
Nunung mengungkapkan, beberapa tahun belakangan ini dirinya memang sibuk mendulang berkah dari karung goni limbah pabrik. Produk yang dia hasilkan selama ini adalah pembuatan peci karung goni yang lebih dulu masuk di pasaran.
“Untuk peci karung goni, memang sempat booming. Tapi sejak pandemi, sempat ada penurunan permintaan,”kata Nunung.
Dari kondisi tersebut, Nunung kemudian berpikir untuk melakukan inovasi. Awalnya, dia menggunakan stereofoam tersebut untuk pembuatan kaligrafi. Namun, belakangan inovasinya berhasil membuat lukisan siluet wajah yang cukup eksotis.
“Ini karya siluet anak bangsa ya, karena bahannya dari karung goni, inspirasi dari masa pandemi kita mencoba untuk memanfaatkan sampah, kita jadikan suatu yang tidak bernilai jadi bernilai tinggi. Terlebih, belum banyak seniman yang menggeluti kerajinan dari bahan baku limbah tersebut,”paparnya
Untuk setiap karya, setidaknya ia membutuhkan waktu 3-7 hari lamanya. Lamanya proses produksi, dikatakan Nunung karena semua dikerjakan secara hand made (tidak menggunakan bantuan mesin). Selain butuh ketelitian, agar lukisan siluet buatannya tidak mengecewakan pemesan.
“Ini prosesnya agak sedikit lama, karena kita buat dari wajah mereka-mereka, atau yang custom kita buatin siluet. Saya salin dulu gambarnya, kemudian saya buat versi siluetnya baru direfleksikan ke bahan,”tandasnya.
Harga yang dipatok pun sangat terjangkau untuk karya-karyanya. Mulai dari Rp250.000, sebuah lukisan siluet yang orisinil siap mempercantik rumah.
Nunung mengaku, telah membuat lukisan siluet para tokoh bangsa. Di antaranya presiden pertama Indonesia Ir Soekarno, Gus Dur hingga ada sosok Presiden Joko Widodo.
“Masa pandemi ini, kita dituntut harus kreatif dan memanfaatkan yang ada. Nah dari itu terciptalah karya siluet ini,” ungkapnya.
Tm-Ab