|
Dalam sambutannya Menpora Amali mengatakan, bahwa sekarang ini Indonesia maupun negara lain sedang menghadapi pendemi covid-19. Pandemi ini, menurutnya belum tahu kapan akan selesai. Namun demikan Menpora Amali mengingatkan kepada masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa untuk tidak berdiam diri dan berputus asa.
“Dalam kondisi seperti ini, kita tidak boleh berdiam diri, kita tidak boleh berputus asa, tetapi kita harus optimis, harus berkegiatan dan harus bergerak maju ke depan. Salah satu perwujudan dari apa yang sedang kita lakukan ini, sekaligus menjadi pertanda bahwa antara pemerintah dan perguruan tinggi harus tetap berkolaborasi, harus tetap bergotong-royong. dalam situasi apapun,” ucapnya.
Kemenpora berkolaborasi tidak hanya dengan UP tapi juga dengan universitas lainnya. Karena universitas menjadi harapan, menjadi tempat kawah candradimuka untuk pembentukan generasi-generasi mendatang yang tentu akan memimpin di berbagai bidang kehidupan yang akan diserahi estafet kepemimpinan bangsa ini.
Menurutnya, ke depan Indonesia akan berhadapan dengan bonus demografi dimana usia produktif akan lebih banyak dalam komposisi penduduk Indonesia. “Kalau ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya maka mudah-mudahan akan menjadi manfaat buat bangsa dan negara ini. Tetapi kalau kita lalai dan tidak mempersiapkan diri akan menjadi beban buat bangsa ini,” jelasnya.
Tentu, lanjutnya, Indonesia ingin bonus demografi bisa bermanfaat buat perkembangan negeri ini. Salah satu diantaranya untuk bisa bermanfaat adalah bagaimana menumbuhkan semangat kewirausahaan. Bahwa salah satu syarat sebuah negara itu maju diantaranya diukur dengan seberapa besar masyarakatnya bergerak di bidang kewirausahaan.
Sekarang bagaimana dengan kondisi Indonesia bila dibandingkan presentase penduduk?. “Kalau dihitung secara persentase, kita masih di bawah dengan negara-negara lain yang masyarakat bergerak di bidang wirausaha. Misalnya bila kita bandingkan dengan negara tetangga kita Malaysia saja, masih tertinggal. Malaysia sudah 5% masyarakatnya yang bergerak di wirausaha, Indonesia baru 3.5%.
“Jadi kalau negara ini mau maju, masyarakatnya harus kita dorong untuk lebih banyak bergerak di bidang wirausaha. Perguruan tinggi sebagai kawah candradimuka untuk mempersiapkan generasi ke depan harus membekali itu kepada mahasiswa-mahasiswinya,” ucapnya.
“Sekarang ini tidak cukup mahasiwa dibekali dengan kemampuan akademik saja. Karena tantangan ke depan tuntutannya sudah sangat kompleks, persaingan sangat ketat dan lulusan-lulusan perguruan tinggi, baik itu swasta maupun negeri yang berasal dari dalam negeri maupun di luar negeri akan berada di dalam persaingan yang sama. Lapangan pekerjaan semakin terbatas sedangkan yang butuh pekerjaan semakin banyak,” lanjutnya.
Karena itu, Menpora Amali mengingatkan para dosen untuk terus melakukan inovasi sehingga saat mahasiswa ini lulus mampu secara mandiri. “Jadi mereka sudah dipersiapkan saat masih kuliah, ketika mereka lulus perguruan mereka bisa mandiri. Dalam hal ini, Kemenpora dalam kurun waktu tahun 2020′-2024 menyiapkan panduan program untuk kegiatan yang ada di Kemenpora yang kami namakan program prioritas,” ujarnya.
Di dalam program prioritas yang disiapkan ini, masuk di dalam program prioritas yang kedua yaitu pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan. “Mereka harus kita berdayakan, harus kita doring untuk menjadi kreatif, punya inovasi dan mampu mandiri serta berdaya saing. Arahnya kita dorong ke wirausahawan,” jelasnya.
Wakil Rektor III Universitas Pancasila Joko Hartanto mengatakan bahwa kuliah kewirausahaan pemuda tahap 1 tahun 2021 merupakan implementasi dari kerjasama Kemenpora dengan UP dalam rangka menumbuhkembangkan jiwa dan minat kewirausahaan di dalam menciptakan calon wirausaha pemula.
Oleh karena itu, ia pun mengucapkan terimakasih atas kerjasama ini. “Kami dari civitas akademika Pancasila mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Menpora Amali dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am yang mendukung pelaksanaan program kewirausahaan di UP ini,” jelasnya.(rep)