SEMARANG (SUARABARU.ID) – Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P. , didampingi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen. Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si. dan Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. melaksanakan pemantauan pasien isolasi terpusat di Kota Semarang.
Pemantauan pasien isolasi terpusat yang berlokasi di Rumah Dinas Walikota Semarang, Jalan Abdul Rahman Saleh tersebut untuk menindaklanjuti perkembangan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Tengah, Minggu (25/7/2021).
Dalam kunjungannya, Panglima berdialog dan menyapa para pasien yang menjalani isolasi terpusat, dengan menggunakan pengeras suara jarak jauh.
Beberapa pertanyaan dilontarkan Panglima TNI kepada pasien, untuk mengetahui situasi maupun pelayanan yang diberikan, berapa lama menjalani isolasi terpusat, bagaimana kemaksimalan dalam pemberian obat-obatan, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, hingga dukungan logistik maupun fasilitas yang disediakan.
“Enak isolasi mandiri atau isolasi terpusat?,” tanya Hadi kepada para pasien (peserta) isolasi.
Terdengar jawaban riuh dari para peserta yang mengatakan isolasi terpusat lebih nyaman dibandingkan isolasi mandiri.
“Kalau isolasi mandiri ketemu anak atau istri takut terpapar. Kita mendoakan semua pasien di sini lekas sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Harus tetap menggunakan masker, sebab menggunakan masker 95% melindungi kita dari paparan Covid-19,” ujarnya.
Menurut Hadi, pelaksanaan kunjungan tersebut merupakan agenda yang dilakukan oleh TNI-Polri maupun BNPB terkait dengan pelaksanaan isolasi terpusat.
Sementara terkait kasus positif Covid-19 di Indonesia yang masih tinggi, Hadi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bahu-membahu melawan virus tersebut. Dengan harapan setelah perayaan Hari Raya Idul Adha ini tidak terjadi lonjakan kasus seperti Idul Fitri kemarin.
Disampaikan bahwa TNI-Polri memiliki tugas melaksanakan tracing kontak erat, vaksinasi dan pembagian obat, serta menyiapkan tempat isolasi, baik mandiri yang pengawasannya dilakukan oleh Babinsa maupun Babinkamtibnas, serta isolasi terpusat.
“TNI-Polri juga akan membantu pelaksanaan tracing kontak erat yang dilaksanakan di desa-desa, dengan harapan setiap adanya konfirmasi kasus aktif dapat segera ditangani,” tuturnya.
Turut mendampingi Panglima TNI, diantaranya Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, Wakil Gubernur Jateng H. Taj Yasin Maimoen, Dir Sabhara Polda Jateng, Kombes Pol Djoko Susilo, S.I.K., S.H., Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar, SIK, SH, M.Hum, Dandim 0733/Semarang, Kolonel Infantri Yudhi Diliyanto, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan dinas terkait.
Ning