JEPARA (SUARABARU.ID) – Kekurangan pasokan vaksin dari Kemenkes bukan saja menjadi persoalan Jepara. Tetapi juga di Jawa Tengah seperti yang dikeluhkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum lama ini.
Karena droping terbatas, maka distribusi ke kabupaten dan kota juga tidak sesuai dengan harapan. Akibatnya sebagian besar puskesmas di Jepara hentikan pelayanan vaksin dosis pertama.
Penghentian pelayanan vaksinasi dosis pertama dilakukan sejak tanggal 24 Juli lalu. Sedangkan kapan waktu dilakukannya kembali vaksinasi tahap pertama belum bisa dipastikan waktunya. Sebab menunggu droping vaksin.
“Sehubungan dengan keterbatasan stok vaksin Covid-19, maka sejak tanggal 24 Juli kami hanya melayani vaksinasi dosis kedua. Mohon maaf atas ketidak nyamanan ini,” tulios sebuiah puskesmas dalam pengumunan melalui poster yang dikirim kepada petinggi dan juga bidan desa.
Sementara dalam pengumuman yang sama sebuah peskesmas menyebarkan poster yang berbunyi, sehubungan dengan keterbatasan stok vaksin Covid-19 sehingga untuk sementara vaksinasi tidak dilayani sampai ada informasi lebih lanjut.
“Kami hanya melayani vaksinasi dosis ke 2. Pengumuman ini dilakukan karena keterbatasan droping vaksin yang diterima puskesmas,” tulis puskesmas yang lain dalam poster pengumuman yang disampaikan kepada para petinggi dan Forkopimcam.
Program vaksinasi ini Jepara ditargetkan akan dilakukan terhadap 922.450 orang “Berdasarkan data per tanggal 19 Juli, vaksinasi dosis pertama telah diberikan kepada 134.340 orang atau sekitar 14,6 %.
Sedangkan untuk dosis kedua telah diberikan kepada 42.443 orang atau 4,6 %, “ ujar Juru Bicara Covid-19 Muh Ali. Sampai tanggal 19 Juli Jepara telah menerima 176.783 vaksin yang digunakan untuk dosis pertama dan kedua.
Karena adanya keterbatasan pasokan vaksin, untuk sementara vaksinasi diprioritaskan untuk pemberian vaksin tahap kedua. “Namun demikian untuk pemberian vaksin tahap pertama masih diberikan namun tidak bisa maksimal,” tambah Muh Ali.
Hadepe- Alvaros