blank
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, SIP bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, M.Si dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M memberikan keterangan pers dalam kunjungan kerja vaksinasi massal di Holy Stadium. Foto: Istw

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Saat ini, bangsa Indonesia sedang melakukan peperangan dalam menghadapi musuh, yaitu Covid 19. Untuk menghadapinya, Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, SIP beberkan strateginya di Holy Stadium, Jalan Arteri Utara Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat 16 Juli 2021.

Berbagai stakeholders saling bekerja sama dalam program serbuan vaksinasi. Seperti Dinas Kesehatan, TNI/Polri, termasuk para relawan dari Holy Stadium dan Perguruan Tinggi. Target vaksinasi hari ini sekitar 5.500 orang untuk masyarakat umum yang memenuhi syarat, yaitu berusia 18 – 49 tahun yang pelaksanaannya dijalankan hingga Desember 2021 mendatang.

Dalam paparannya, Panglima TNI membeberkan strateginya dalam menghadapi covid-19, yaitu dibutuhkan peran menyeluruh dari masyarakat, baik perorangan maupun kelompok.

“Ada dua strategi yang harus kita laksanakan yaitu strategi defensif dan strategi ofensif,” jelas Panglima TNI dalam kunjungan kerjanya ke Semarang bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, M.Si dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M.

Yang dimaksud strategi defensif, lanjut Panglima TNI, adalah dengan melaksanakan pertahanan diri dengan 3 M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan melaksanakan vaksinasi. Dengan begitu, pertahanan tubuh akan semakin kuat serta melindungi diri dan orang lain dari penularan covid-19.

Sedangkan ofensif adalah strategi untuk menyerang musuh (Covid-19). Ini adalah tugas dari tenaga kesehatan dengan cara 3T (Testing, Tracing, Treatment), hal tersebut harus dilakukan secara semesta atau bersama sama.

“Saat ini kita perlu kebersamaan itu, seluruh komponen bersama-sama menunjukkan perannya masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan ini adalah Covid-19” ujar Panglima TNI, yang kehadirannya bersama Kapolri di Semarang, disambut langsung oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto bersama Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Drs Ahmad Luthfi, S.H., S.S.T.M.K di Bandara Lanumad Ahmad Yani Semarang

Panglima TNI juga menekankan, bahwa seluruh masyarakat harus menggunakan masker agar laju kasus positif dapat ditekan meskipun telah divaksin. Dengan begitu kekebalan kolektif akan bisa didapatkan.

“Sekali lagi, bahwa penggunaan masker harus kita gelorakan mulai hari ini, di desa-desa, di tempat-tempat keramaian harus menggunakan masker. Kalau kita tidak punya kesadaran pribadi, tetap abai terhadap masker maka kasus positif akan terus naik. Mari kita gelorakan penggunaan masker secara massal,” pungkas Panglima TNI.

Panglima TNI, Kapolri bersama Kepala BNPB didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melanjutkan kegiatan dengan melakukan pengecekan Posko PPKM Mikro di Wilayah Tembalang.

PPKM Mikro di wilayah tersebut dilakukan sebaga upaya mengurangi mobilitas masyarakat guna menekan laju penularan Covid-19 di Kota Semarang. Tidak hanya itu, Panglima TNI dan Kapolri bersama Kepala BNPB juga berkesempatan membagikan bantuan 6000 paket sembako yang diberikan kepada masyarakat terdampak covid-19 di Tembalang.

Harapannya bantuan tersebut dapat membantu kebutuhan masyarakat di tengah kondisi PPKM Darurat ini.

Absa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini