blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terus berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), terkait implementasi PPKM Darurat di sektor industri. Ganjar mengatakan, ada tiga strategi yang dikomunikasikan.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri rakor bersama Menko Marinves mengenai PPKM Darurat bidang industri secara virtual di rumah dinasnya, Jumat (14/7/2021). Dikatakan dia, ada beberapa yang mesti dibereskan, kaitannya dengan kategori kritikal dan esensial.

”Dari kondisi yang ada di Jawa tengah, relatif komunikasi kita dengan Apindo bagus. Maka ada beberapa yang harus kita clearance, karena ada data IOMKI ya, (industri) masuk kategori kritikal dan esensial yang mana,” imbuh Ganjar.

BACA JUGA: Kapolres Magelang: Pasar Tradisional Rentan Penularan Covid-19

IOMKI sendiri adalah Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri, yang ditetapkan dalam aturan PPKM Darurat, untuk sebuah perusahaan bisa beroperasi di masa itu.

Ditambahkan dia, tidak terlalu banyak yang mesti diperbaiki di Jateng. Salah satu persoalan yang dihadapi adalah, banyak perusahaan saat ini sedang banjir order, dampak dari peningkatan kasus di India beberapa waktu lalu.

Strategi yang dikomunikasikan antara lain, menambah shift ditambah. Harapannya dengan penambahan shift, pengawasan pada pekerja akan lebih mudah dan baik.

BACA JUGA: Polres Wonosobo Serahkan Bantuan Beras dan Paket Sembako bagi Warga Terdampak PPKM Darurat

”Kami mencoba untuk komunikasi dengan para pengelola, agar coba shift-nya yang ditambah. Dengan shift yang ditambah, maka yang bekerja itu termenej dengan baik. Baik dari sisi protokol kesehatannya, maupun pergerakan-pergerakannya,” ucap Ganjar.

Selain itu, strategi lainnya adalah mempercepat vaksinasi terhadap buruh dan pekerja sektor industri. Terutama industri yang punya potensi ekspor.

”Berikutnya lagi, kita akan meminta agar mereka juga punya tempat isolasi mandiri, dan itu sebenarnya bisa dikerjakan masing-masing perusahaan. Sehingga kalau terjadi sesuatu, bisa dirawat oleh mereka, dan kita akan back up,” janji Ganjar.

BACA JUGA: Pemkab Magelang Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Terlepas dari strategi itu, Ganjar menyebut dari total 40 Industri di Jateng ada 11 industri yang melakukan pelanggaran selama PPKM Darurat. Sebanyak 11 industri pelanggar itu, juga ditindaklanjuti dan dikomunikasikan, agar bisa memperbaiki dan mengikuti aturan yang ada.

”Pelanggarannya rata-rata mereka karena jumlah pekerjanya. Dan sebagian besar dari industri yang sudah kita sampling kemarin, sudah mengikuti instruksi Mendagri. Jadi dengan cerita itu nanti, kita harapkan akan memperbaiki kondisi-kondisi di dalam PPKM Darurat ini, tandasnya.

Riyan-mul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini