blank
Salah seorang pelanggan wedang jamu coro, sedang menikmati minuman penghangat di waktu pagi hari. Foto: rudy

DEMAK (SUARABARU.ID)– Wedang jamu coro merupakan minuman khas dari Kabupaten Demak. Minuman tradisional itu, konon sudah ada sejak zaman Kasultanan Bintoro, sebagai sajian dalam pertemuan atau acara Keraton Demak Bintoro. Keberadaan wedang jamu coro hingga saat ini masih terjaga, dan dilestarikan masyarakat.

Wedang jamu coro berbahan dasar tepung, yang dipadukan dengan rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, serai, santan kelapa, gula merah. Sehingga rasanya sedikit pedas, manis namun menyegarkan badan.

Wedang jamu coro ini banyak dijajakan di kampung- kampung saat pagi hari. Uniknya, wedang jamu coro ini dijajakan keliling dengan wadah khas, berupa kendil yang terbuat dari tanah, dan ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik. Untuk mengambilnya dari dalam kendil dengan menggunakan potongan bambu kecil yang bergagang kayu.

BACA JUGA: Dana Cadangan Pilkada 2024 Mulai Disiapkan, Masuk Propemperda 2021

Salah satu pedagang keliling wedang jamu coro Mbak Mila mengatakan, jamu coro harus disimpan di kendil dan ditutup kain serta plastik, yang bertujuan untuk menjaga kehangatan jamu. Itu juga merupakan ciri khas warisan leluhur.

”Minuman ditaruh dalam kendil, dan ditutup rapat agar bertahan hangatnya. Karena ini ilmu warisan nenek moyang. Meskipun era saat ini juga ada yang ditempatkan di panci,” imbuh Mila, yang ditemui Kamis (1/7/2021), saat melayani pembeli.

Dan atas kelestarian budaya itu, pada tahun ini, Anugerah Pesona Indonesia (API), telah mencatat wedang jamu coro sebagai salah satu nominasi dalam kategori minuman tradisional daerah, dan kategori destinasi belanja.

BACA JUGA: Polda Jateng Gelar Upacara HUT Bhayangkara ke-75 Secara Virtual

Alhamdulillah, wedang jamu coro masuk nominasi pada minuman tradisional pada Anugerah Pesona Indonesia di tahun ini. Masuknya potensi daerah ini dalam ajang API, membutuhkan dukungan seluruh pihak baik pemkab maupun masyarakat,” ungkap Agus Kriyanto, selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak.

Sebagai informasi, dukungan masyarakat dapat diberikan melalui voting online pada akun resmi API di @apiaward. Dukungan bisa diberikan pada dua nominasi minuman tradisional dan destinasi belanja.

Kekayaan kuliner, di antaranya minuman tradisional ini, selain merupakan kekayaan budaya, juga merupakan potensi wisata yang layak disuguhkan kepada para wisatawan.

Rudy-Riyan