BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Blora, Hj. Ainia Sholichah, SH., S.Pd.AUD., S.Pd.BI, dan jajaran Forkopimda pada Selasa pagi (29/06/2021) mengikuti Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVIII Tahun 2021.
Peringatan secara daring diikuti dari Pendopo Rumah Dinas Bupati, dan dipimpin langsung oleh Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin dari Jakarta, bersama sejumlah Menteri terkait dan Kepala BKKBN.
Dalam rangkaian Harganas XXVIII ini, Kabupaten Blora menerima dua penghargaan sekaligus dari BKKBN Pusat atas pelaksanaan KB dan pelaksanaan PKK Bangga Kencana. Yang pertama Pasangan Lilik Hernanto (mantan Plt. Kadinkes Blora) beserta istri, Emy Ratnawati yang memperoleh predikat Terbaik 1 Nasional sebagai Pasangan KB Lestari 20 Tahun.
Yang kedua Desa Geneng Kecamatan Jepon terpilih sebagai Pelaksana Terbaik ke-2 Momentum Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana Kesehatan tingkat Nasional kategori Kabupaten periode 2020-2021.
“Selamat kepada Pak Lilik dan istri, begitu juga untuk Desa Geneng. Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk masyarakat. Kita tahu bahwa saat ini kesehatan merupakan aspek yang sangat penting untuk dijaga. Melalui Harganas ini, mari kita jaga kesehatan masing-masing dan terus lakukan pencegahan stunting. Blora pasti bisa,” ucap Bupati H. Arief Rohman.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinsos P3A, Kepala Dinas PMD, dan OPD terkait lainnya.
Sementara Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, menyampaikan, Peringatan Harganas adalah momen untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga. Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas.
“Peringatan Harganas XXVIII mengambil tema Keluarga Keren Cegah Stunting. Sebagaimana diketahui, Stunting adalah istilah medis untuk menunjukkan kondisi anak kerdil dan pendek; ketika anak gagal tumbuh, dalam usia di bawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis,” ungkapnya.
Stunting juga dapat disebabkan karena infeksi penyakit yang terjadi berulang kali pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dalam rentang usia 0-23 bulan. Seorang anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya di bawah minus standar deviasi panjang atau tinggi anak-anak sebayanya.
Berbicara mengenai stunting, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa peran keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Menurutnya, keluarga adal unit terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar.
“Keluarga menjadi sekolah pertama dalam menyiapkan generasi yang akan datang. Keluarga adalah jaminan generasi penerus bangsa ini menjadi baik,” tegasnya.
Kudnadi