blank
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 tahun 2021. Foto: Ist

JAKARTA (SUARABARU.ID)  – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan peran keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Menurutnya, keluarga adal unit terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar.

“Keluarga menjadi sekolah pertama dalam menyiapkan generasi yang akan datang. Keluarga adalah jaminan generasi penerus bangsa ini menjadi baik,” tegasnya.

Ma’ruf Amin mendorong agar BKKBN dapat memastikan agar pembangunan keluarga berjalan sesuai harapan, dengan terciptanya keluarga yang berkualitas, sehat, sejahtera, mandiri, dan bertakwa kepada Tuhan YME.

“Keluarga juga harus berperan aktif dalam penanggulangan stunting. Tidak cukup pemerintah saja yang bergerak,” lanjutnya.

Menyinggung kasus pandemi  covid-19 yang terus meningkat belakangan ini, Ma’ruf Amin mengingatkan untuk menjaga disiplin porotokol kesehatan dengan terus menerapkan 5M.

“Hari ini juga dilakukan peluncuran vaksin covid-19 bagi ibu hamil, menyusui dan anak usia 12-17 tahun. Ini merupakan upaya kita bersama untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 agar pandemi ini segera berakhir,” tutup Ma’ruf.

Keluarga Berkualitas

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG, menyampaikan, Peringatan Harganas adalah momen untuk merefleksikan pentingnya institusi terkecil dalam suatu masyarakat, yaitu keluarga. Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas.

“Peringatan Harganas XXVIII mengambil tema Keluarga Keren Cegah Stunting. Sebagaimana diketahui, Stunting adalah istilah medis untuk menunjukkan kondisi anak kerdil dan pendek; ketika anak gagal tumbuh, dalam usia di bawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis,” ungkapnya.

Stunting juga dapat disebabkan karena infeksi penyakit yang terjadi berulang kali pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dalam rentang usia 0-23 bulan. Seorang anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya di bawah minus standar deviasi panjang atau tinggi anak-anak sebayanya.

Berbicara mengenai stunting, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa peran keluarga sangat penting dalam pencegahan stunting. Menurutnya, keluarga adal unit terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar.

“Keluarga menjadi sekolah pertama dalam menyiapkan generasi yang akan datang. Keluarga adalah jaminan generasi penerus bangsa ini menjadi baik,” tegasnya Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa BKKBN memiliki target untuk menurunkan angka stunting di angka 14 di tahun 2024.

Lebih lanjut, Hasto Wardoyo juga menyatakan bahwa BKKBN sudah melakukan langkah-langkah untuk menyiapkan calon-calon ibu, untuk dilakukan skrining, agar ketika hamil sehat, melahirkan anak yg sehat, tidak stunting.

“Selain itu, BKKBN juga melakukan pendataan keluarga sebanyak 71 juta lebih keluarga untuk mencegah terjadinya stunting. Maka dari itu, tema Harganas ke-28 tahun 2021 ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kondisi stunting di Indonesia,” pungkasnya.

“Berdasarkan data dari Kemenkes RI, diketahui, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Angka itu berhasil ditekan dari 37,8 persen pada tahun 2013.

Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen. Oleh sebab itu dalam momentum Harganas ini kita ajak seluruh keluarga untuk mencegah terjadinya stunting,” pintanya.

wied

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini