blank
Ilustrasi Gantung Diri. Foto: SIberindo.co

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Di tengah penerapan Grobogan Satu Hari di Rumah Saja, masyarakat Dusun Nglongok Rt 01 RW 07 Desa Tahunan, Kecamatan Gabus, dikejutkan dengan kejadian gantung diri, Minggu (27/6/2021).

Peristiwa ini terjadi di rumah milik Narso (70), warga setempat dan kali pertama diketahui oleh Tri Mulyanto (29), tetangganya sendiri.

Dari informasi yang diperoleh, Tri Mulyanto saat itu baru saja pulang dari sawah sekitar pukul 07.30 WIB.

Sesampainya di depan rumah Narso, dirinya melihat rumah dalam keadaan terturup.

Saat itu, Tri Mulyanto berpikiran, jika Narso masih tidur. Namun, karena diliputi keheranan, dirinya langsung berniat membangunkan Narso.

Sesampainya di rumah tersebut, Tri Mulyanto melihat Narso sudah tergantung di tiang tepat di rumah belakang korban.

Melihat hal itu, Tri Mulyanto berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar tetangga lainnya. Salah satu dari mereka langsung melaporkan kepada Siswanto (60), Kepala Desa Tahunan.

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Mapolsek Gabus.

Kapolsek Gabus, Iptu Sunarto membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, setelah mendapatkan laporan tersebut anggota unit Reskrim Polsek Gabus bersama Tim Inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas Gabus langsung menuju ke lokasi kejadian.

Jasad korban langsung diturunkan dari tempatnya tergantung dan diteruskan dengan pemeriksaan luar oleh petugas.

“Dari hasil pemeriksaan, anggota menemukan barang bukti berupa 1 buah alat tali senar warna biru, satu buah kaos warna putih biru dan satu buah celana pendek warna hitam yang dipergunakan korban saat insiden tersebut,” ujar Iptu Sunarto.

Dari keterangan para saksi, lanjut Iptu Sunarto, diketahui korban tinggal sendirian lantaran anak-anak kandung merantau ke luar Jawa.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Yang bersangkutan meninggal murni karena gantung diri. Kita periksa sejumlah saksi yakni para tetangganya dan dapat informasi dari mereka jika korban tinggal seorang diri karena anak-anaknya merantau ke luar Jawa dan punya riwayat penyakit hipertensi juga depresi,” jelas Iptu Sunarto.

Usai dilakukan pemeriksaan luar, jasad korban diserahkan kepada kerabatnya untuk diteruskan dalam upacara pemakaman.

“Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan kejadian ini dan menolak untuk dilakukan visum. Jasad korban kita serahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman,” jelas Iptu Sunarto.

Adanya insiden ini membuat Iptu Sunarto prihatin. Menurut dia, orang tua yang sudah lanjut usia perlu diberikan perhatian lebih apapun dengan kondisi ekonomi anak-anaknya.

“Jangan sampai lupakan orang tua. Rawat mereka seperti mereka merawat kita waktu kecil. Perhatikan kondisi mereka secara berkala agar insiden serupa tak terulang lagi,” pungkas Iptu Sunarto.

Hana Eswe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini