MAGELANG (SUARABARU.ID)- Memiliki lahan terbatas tidak membuat warga RW 7 Pinggirejo, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara berpangku tangan . Melainkan terus berinovasi dalam memanfaatkan lahan yang sempit, menjadi lahan tanaman produktif.
“Di lahan seluas 400 meter persegi yang merupakan semula lahan kosong ditanami berbagai macam sayuran. Seperti bunga kol, sawi putih, sawi sendok, sawi pagoda dan lainnya,” kata Penasihat Kelompok Tani Wanita “Kartini” Kampung Pinggirrejo, Kelurahan Wates, Kota Magelang, Berdiyanto.
Berdiyanto mengatakan, di lahan yang sempit tersebut, para ibu-ibu di RW 7 Kampung Pinggirrejo, menanan aneka sayuran tersebut dengan model tumpang sari.
Menurutnya, hasil dari tanaman tersebut sebagian besar dibeli oleh para anggota kelompok Kampung Organik dengan harga di bawah harga jual di pasaran.Selain itu, juga dijual ke masyarakat umum yang memerlukannya.
“Kami mewajibkan para anggota kelompok kami untuk membeli hasil panenan dari lahan yang ada dan dikelola bersama-sama,” ujarnya.
Selain menanam di lahan kosong tersebut, masing-masing anggota juga menaman aneka macam sayuran yang ditempatkan di polibag dan memanfaatkan sedikit ruang yang tersisa di masing-masing pekarangan rumahnya.
Berdiyanto mengatakan, untuk pemupukan tanaman sayuran tersebut, pihaknya juga menggunakan pupuk organik.
“Pupuk organik tersebut sebagian dibuat oleh anggota KWT Kartini dan sebagian membeli dari wilayah Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang,” ujarnya
Berdiyanto menambahkan, KWT “Kartini” RW 07, Kampung Pinggirrejo, Kelurahan Wates, Kota Magelang , semula merupakan kampung organik yang didirikan sejak
2012 silam dan dinilai berhasil.
Atas keberhasilannya tersebut,kampung organik tersebut sering dijadikan tempat studi banding dari berbagai daerah baik dari Jawa Tengah maupun beberapa daerah di
Jawa.
“Selain itu, tempat kami juga sering dijadikan tempat studi praktik dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa ini, seperti Undip Semarang, ITB, dan lainnya,” katanya. Yon