blank
Warga menutup akses sebuah gang di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus saat ini menembus rekor tertinggi sejak pandemi melanda. Update data Kamis (27/5), total saat ini terdapat 822 kasus positif konfirm dengan 273 pasien diantaranya harus dirawat di berbagai rumah sakit rujukan.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Kudus, penyebaran kasus Covid-19 ini hampir merata di semua wilayah. Namun, kasus paling banyak diantaranya ditemukan di wilayah Kecamatan Jati, Mejobo, Kaliwungu, Kota dan Bae.

Salah satu desa dengan angka kasus positif konfirm tertinggi adalah Desa Jepang, Kecamatan Mejobo. Di Desa ini, jumlah kasus aktif yang ada saat ini tercatat 36 kasus dimana 12 pasien diantaranya harus dirawat.

“Saat ini jumlah warga yang terpapar memang sangat banyak,”kata Susanto, Anggota DPRD Kudus yang juga warga Desa Jepang.

NO DESA COVID-19
AKTIF DIRAWAT ISMAN
1 JEPANG (MEJOBO) 36 12 24
2 GONDANG MANIS (BAE) 21 7 14
3 PASURUHAN LOR (JATI) 19 10 9
4 KEDUNGDOWO (KALIWUNGU) 19 3 16
5 PURWOSARI (KOTA) 18 8 10
6 GULANG (MEJOBO) 18 5 13
7 GETAS PEJATEN (JATI) 17 6 11
8 BAE (BAE) 17 2 15
9 LORAM KULON (JATI) 15 2 13
10 JATI WETAN (JATI) 15 5 10
11 DERSALAM (BAE) 15 1 14
12 MLATI KIDUL (KOTA) 14 3 11
13 MEJOBO (MEJOBO) 14 3 11
14 LORAM WETAN (JATI) 14 6 8
15 PADURENAN (GEBOG) 13 2 11
16 JEPANGPAKIS (JATI) 13 8 5
17 WERGU KULON (KOTA) 12 2 10
18 TANJUNGREJO (JEKULO) 12 4 8
19 NGEMBAL KULON (JATI) 12 5 7
20 KRAMAT (KOTA) 12 2 10
Sumber: Satgas Covid-19 Kab Kudus per 27 Mei 2021

Selain itu, ada pula Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati yang angka kasusnya mencapai 15 kasus aktif. Warga setempat bahkan menutup salah satu gang menuju desa dengan portal dan spanduk bertuliskan “lock down” untuk meminimalkan mobilitas warga demi menghindari penularan COVID-19.

Menurut Sekretaris Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Yazidah, penutupan akses jalan utama tersebut hanya bersifat sementara karena warganya banyak yang terpapar Covid-19.

“Kami hanya mengingatkan warga bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus melonjak, sehingga perlu ada kewaspadaan bersama dan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan,” ujar Yazidah.

Baca Juga:

Akses Masuk Kota Kudus Ditutup Sementara

Pangdam Ingatkan Yayasan Menara dan Muria Tutup Sementara

Meski demikian, juga terdapat desa-desa yang memiliki kasus yang sangat minim. Tercatat 13 desa yang nihil kasus positif diantaranya Wonosoco, Ternadi, Terangmas, Setrokalangan, Puyoh, Soco, Kauman, Japan, Glagah Kulon, Garung Kidul, Dukuh Waringin, Berugenjang, dan Blimbing Kidul.

Pelaksana harian Satgas Covid-19 Kudus Agus Budi Satriyo mengungkapkan dalam penanggulangan Covid-19 ini, Pemkab Kudus menerapkan mikro zonasi, dimana memaksimalkan Satgas Jogo Tonggo yang ada di masing-masing pemerintah desa.

Menurutnya, jika suatu desa angka kasus positifnya sangat tinggi bisa dilakukan karantina wilayah dengan melarang aktifitas keluar masuk wilayah tersebut.

“Jika memang dalam satu RT terdapat lima kasus positif, bisa dilakukan karantina wilayah atau kuncian yang dimaksudkan orang tidak diizinkan masuk atau meninggalkan area secara bebas karena keadaan darurat,” ujarnya.

Senada, Kepala Puskesmas Jati, Ahmad Muhammad mengatakan, di desa yang menjadi wilayah kerjanya memang banyak warga yang terpapar Covid-19.

Sebagai upaya penanggulangan, petugas Puskesmas langsung bergerak cepat dengan melakukan tracing, testing dan treatment sebagaimana SOP yang berlaku.

Tm-Ab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini