blank
Foto ilustrasi pemakaman dengan standar Covid-19 di sebuah desa di Batealit.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam tempo kurang 20 hari  tiga anggota keluarga yang terdiri kakek,  cucu dan saudara  di sebuah desa di Jepara  meninggal dunia karena Covid-19.

Kasus tersebut bermula dari sang kakek yang baru pulang bekerja dari luar  kota yang kemudian meninggal setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.

Karena bergelaja Covid-19 maka dilakukan swab. Namun hasil swab belum keluar, pasien keburu  meninggal dunia dalam status probable Covid-19.

Belum adanya  kepastian status pasien meninggal dunia, maka keluarga menolak pemakaman dengan protokol Covid -19 dan dilakukan pemulasaraan jenazah sendiri.

Selang seminggu kemudian,  saudara yang rumahnya tidak jauh dari rumah sang kakek jatuh sakit dan kemudian dirawat dirumah sakit. Namun hanya sekitar dua hari kemudian juga meninggal dunia dan kemudian disusul anaknya yang jatuh sakit.

Walaupun sudah ditangani oleh tim medis, akhirnya perempuan yang baru  berusia 22  tahun ini juga kemudian meninggal setelah  dirawat 3 hari di sebuah rumah sakit di Jepara dengan status terkonfirmasi Covid-19.

Menurut sumber SUARABARU.ID, almarhumah tidak memiliki penyakit penyerta. “Karena penularannya terjadi secara cepat di masyarakat dalam lokasi tertentu maka hasil pemeriksaan laboratorium  akan di kirim ke Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta,” ujarnya juru bicara Satgas Penanganan  Covid-19, Muh Ali. Jadi belum pasti apakah karena varian baru atau tidak, tambahnya.

“Saat ini saudara  korban meninggal  yang tinggal satu RT juga menyusul sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit di Jepara dengan status positif terkonfirmasi Covid-19,” ujar seorang perangkat desa. Semoga dapat sembuh dan sehat kembali,tambahnya.

Dihimbau kooperatif

Sementara Juru Bicara Penanganan Covid-19 Jepara Muh Ali  yang dikonfirmasi SUARABARU.ID membenarkan kasus yang menimpa satu keluarga di Jepara.

“Harapan kami kepada semua warga masyarakat  untuk kooperatif jika ada ada anggota keluarga yang terkonfirmasi Covid-19. Tim medis dan Satgas Desa ini dibentuk untuk bisa membantu,  mengarahkan dan melindungi semua warga masyarakat agar terhindar dari penyebaran virus Corona,” ujar Muh Ali.

Hadepe