Gangguan Penyakit Saat Berpuasa,
Ini yang Sering Terjadi
Oleh : Dr. H. M. Fakhruddin
BERPUASA, selain memiliki sisi positif bagi kesehatan tubuh juga membantu mengendalikan stres dan memberi ketenangan jiwa. Meski begitu, faktor asupan gizi dari makanan dan minuman yang kurang tepat, akan mudah muncul beberapa gangguan penyakit.
Berdasarkan pengalaman praktek , ada beberapa gangguan penyakit yang kelihatannya sepele tapi bisa mengganggu kelancaran berpuasa seperti:
Gangguan pencernaan ( kembung, sebah )
Karena makan berlebihan, terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng, berlemak, pedas, dan makanan yang memicu produksi gas, seperti telur, kubis, minuman berkarbonasi.
Menghindari hal tersebut dapat dengan tidak makan terlalu berlebihan saat berbuka puasa, kurangi minuman mengandung soda, dan akan lebih baik jika banyak mengkonsumsi jus buah dan air mineral. Hindari makanan yang digoreng dan yang memproduksi gas.
Tenggorokan kering dan suara serak
Selama berpuasa, otomatis tidak mengonsumsi air selama kurang lebih 13 jam. Kondisi ini berpotensi besar menyebabkan tenggorokan kering dan kadang suarapun menjadi serak. Dengan begitu, kegiatan ibadah lainnya seperti membaca atau tadarus Al-Qur’an juga ikut terganggu.
Untuk mencegahnya, pastikan asupan cairan cukup, yaitu dengan mengonsumsi air sedikitnya 2 liter perhari. Anjurannya untuk menghindari gorengan dan makanan yang bisa memicu batuk dan suara serak. Hindari jajanan yang menggunakan zat tambahan atau pemanis buatan yang bisa memicu terjadinya batuk dan gangguan tenggorokan.
Tekanan darah rendah
Gejala : Keringat yang berlebihan, rasa lemas, letih, lesu, tak ada energi, pusing (terutama saat bangun dari posisi duduk), pucat, dan merasa ingin pingsan.
Hal ini lebih sering terjadi pada siang hari. Biasanya gangguan ini terjadi karena sedikitnya jumlah konsumsi cairan dan kurangnya konsumsi garam. Untuk mencegahnya cobalah mulai meningkatkan konsumsi cairan dan garam. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menjalankan puasa Ramadhan.
Sakit kepala
Beberapa orang sering mengalami sakit kepala atau pening saat berpuasa, karena mereka harus menghilangkan kebiasaan aktivitas pada siang hari, seperti merokok, minum kopi atau rutinitas pekerjaan yang menuntut banyak tenaga, dan menahan rasa kantuk. Sakit kepala ini semakin parah jika bersamaan tekanan darah rendah, bahkan menyebabkan rasa mual sebelum waktu berbuka.
Untuk mencegah dan mengurangi rasa sakit kepala, stop konsumsi kopi dan merokok beberapa minggu sebelum Ramadhan. Untuk menghindari kantuk di siang hari, atur kembali jadwal tidur selama bulan Ramadhan.
Hipoglikemi ( Gula darah rendah )
Gejala : Lesu, pening, mudah lelah, kurang konsentrasi, keringat dingin, merasa goncang (tremor), aktivitas fisik menurun, dan sakit kepala. Bagi yang bukan penderita diabetes, penyebab gejala ini karena memiliki terlalu banyak gula, misalnya terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat saat sahur.
Untuk mencegah hal ini, kurangi makanan yang manis-manis saat sahur. Bagi penderita diabetes, perlu berkonsultasi dengan dokter
Konstipasi (sembelit)
Susah buang air besar sering terjadi saat berpuasa. Sembelit bisa menyebabkan ambein (haemorroid), rasa nyeri di saluran anal dan gangguan pencernaan yang membuat perut terasa kembung. Kondisi seperti ini bisa muncul saat berpuasa karena tubuh banyak menyaring makanan, kurang minum (cairan) dan kurang konsumsi serat.
Untuk mencegah hal ini cobalah saat berbuka dan sahur perbanyak makan makanan tinggi serat (biji-bijian dan buah-buahan), banyak minum air putih dan jika ingin mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak pilihlah roti atau gandum yang mengandung bekatul.
Kram ginjal
Kram ginjal terjadi pada orang yang kurang minum. Karena itu, anjurannya untuk memperbanyak minum saat berbuka dan sahur untuk mencegah pembentukan batu ginjal.
Penulis adalah anggota IDI Cabang Jepara dan FKTP BPJS Kesehatan Bangsri