SEMARANG(SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimis Gerakan Cinta Zakat akan menghasilkan banyak manfaat terduga terutama pada pengentasan kemiskinan. Seperti penyaluran zakat ASN Pemprov Jateng ke Baznas setiap tahun terkumpul Rp 55 miliar dan zakat tersebut bisa bermanfaat untuk banyak hal.
Ganjar mengungkapkan hal itu, usai menghadiri secara daring acara Peluncuran Gerakan Cinta Zakat oleh Presiden Joko Widodo, dan simulasi pembayaran zakat bersama Ketua Baznas Jateng, Kamis (15/4).
“Sebenarnya (Gerakan Cinta Zakat) program yang sangat luarbiasa hanya banyak masyarakat belum ngeh, belum paham, belum tahu. Maka perlu kita angkat,” ucap Ganjar.
Manfaatnya, kata Ganjar, antara lain adalah cara eksekusi yang cepat. Baznas membuat penyelesaian persoalan bisa lebih cepat, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang memaksimalkan fungsi-fungsi Baznas pada pengentasan kemiskinan.
Solusi Cepat
Di Jateng, lanjut Ganjar, pihaknya sudah sejak lama mengajak ASN untuk berzakat melalui Baznas. Meski sempat muncul pro kontra, tapi saat ini gerakan zakat di ASN Pemprov Jateng sudah tersistematisasi dengan pemotongan langsung pada pendapatan.
“Dengan cara itu ternyata ini jadi spirit bersama untuk mencintai gerakan cinta zakat ini, sehingga ini sudah berjalan beberapa tahun alhamdulillah bisa kita laksanakan dan satu lagi, yang masyarakat banyak belum tahu, bahkan ASN, bahkan Pemerintah Daerah mungkin seperti kami, (ternyata) ini manfaatnya banyak,” tegas Ganjar.
“Itu ternyata manfaatnya hebat. Orang sakit di rumah sakit ngga bisa bayar dapat cepet terselesaikan oleh Baznas. Anak ngga bisa bayar sekolah, cepet teratasi. Mungkin mereka belum tercatat oleh Dinsos bantuan cepet, bahkan sudah ada yang produktif, ada yang sertifikasi, pelatihan umkm itu cepet banget, jadi artinya kita bisa membuat banyak hal dari zakat ini,” tegasnya.
Presiden Joko Widodo mengharapkan, Gerakan Cinta Zakat ini mampu mendukung program-program pemerintah. Terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Sehingga, fungsi dari lembaga zakat bisa optimal.
Anjuran Presiden
“Saya harapkan badan zakat ini bisa terfungsikan sebaik baiknya untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan-kesulitan akibat pandemi Covid dan juga untuk membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh di negara kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menambahkan penerimaan zakat dari ASN Pemprov pada 2020 mencapai Rp 55 Miliar. Nilai tersebut, belum termasuk dari Baznas Kabupaten/Kota yang totalnya sekitar Rp 400 Milyar.
Darodji menjelaskan, dari total zakat yang terkumpul 60 persen antara lain untuk pengentasan kemiskinan. Baik digunakan untuk bantuan maupun program pelatihan.
“Insyaallah tujuan kita memang kita utamakan pengentasan kemiskinan. Jadi misi zakat ini mengubah mustahiq atau penerima zakat untuk menjadi muzaki atau pemberi. Itu tujuan utama kita,” tandasnya.
Riyan/Sol