SEMARANG (SUARABARU.ID) – Polda Jawa Tengah menyiapkan hampir 11 ribu personil gabungan untuk pelaksanaan Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2021 yang akan digelar selama 12 hari, dimulai pada 12 Arpil 2021 ini.
“Kami melibatkan hampir 11 ribu personil TNI-POLRI, terus dari unsur Sat Pol PP. Juga melibatkan jajaran Polda dari unsur Polda kewilayahan, baik itu Polres dan Polsek. Termasuk tempat-tempat pelayanan Posyan dan Pospam,” jelas Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kapolda Jawa Tengah kepada awak media dalam Apel Pasukan Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2021, di halaman depan Mapolda Jateng, Senin (12/4/2021).
Dalam pelaksanaan operasi keselamatan lalu lintas, lanjut Kapolda, petugas dalam melaksanakan operasi tidak melakukan penindakan.
Upaya preemtif dan preventif dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal keselamatan berlalu lintas dan protokol kesehatan. Sehingga target tidak adanya masyarakat yang mudik di wilayah Jawa Tengah tercapai.
“Dengan demikian, operasi yang kita lakukan nanti adalah upaya-upaya peringatan, himbauan, pemberian masker dan protokol jarak. Utamanya adalah pengemudi masyarakat yang berkumpul di sentral sentral keramaian yang ada,” tandas Kapolda Jateng.
Disampaikan pula oleh Kapolda, dalam pelaksanaan operasi tersebut, Polda Jateng bersama TNI dan Sat Pol PP akan menduduki 8 rest area yang ada di Jawa Tengah dan juga akan mendirikan 14 pos yang digunakan untuk penyekatan wilayah dari dan ke wilayah Jawa Tengah.
“Termasuk menjelang lebaran, H-7 dan H+7 akan kita dirikan 14 pos untuk penyekatan wilayah. Tentunya dengan skala prioritas berdasarkan ukuran keramaian masyarakat,” ungkap Irjen Ahmad Luthfi.
Dicontohkan oleh Kapolda, jika petugas melihat kendaraan bermotor dengan Plat B, L atau M, maka sudah dipastikan itu akan mudik. Jadi bagaimana caranya anggota dapat melakukan pengendalian sesuai instruksi pemerintah.
“Jadi anggota sudah kita didik, bagaimana caranya, agar mudik kali ini sesuai kebijakan pemerintah, akan kita lakukan pengembalian,” tegas Kapolda.
Dan ditegaskan pula oleh Irjen Ahmad Luthfi, dalam pelaksanaan operasi, dipastikan bahwa petugas harus menerapkan protokol kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan edukasi kepada masyarakat.
Absa-wied