Janji Allah kepada Orang yang Menuntut Ilmu
Oleh : Meilan Arsanti, M. Pd.
JANJI yang tak pernah ingkar dan sudah dijamin pasti hanyalah janji Allah Swt. Begitu pula janji Allah kepada hamba-hambanya yang menuntut ilmu. Janji Allah ini dituangkan pada QS. Al Mujadalah ayat 11 berikut.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Mujadalah [l58]: 11).
Ayat tersebut diturunkan untuk menjelaskan tentang perintah bagi setiap Muslim untuk menjaga adab dan sopan santunnya dalam majelis ilmu dan pentingnya menuntut ilmu. Dalam surat tersebut Allah Swt. berjanji akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu.
Ilmu dalam Pandangan Islam
Dalam buku Islam Disiplin Ilmu yang ditulis oleh Amrah Husma, ilmu dalam pandangan Islam adalah suatu kebutuhan yang harus diraih oleh setiap muslim. Karena dari ilmu manusia dapat mengetahui hakekat kebenaran. Dengan kata lain Islam memandang bahwa ilmu adalah suatau kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan.
Hal tersebut sesuai diungkapkan HR. Ibnu Majah bahwa menuntut ilmu itu wajib atas tiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Perempuan di era sekarang tak dikatakan lagi menuntut ilmu tinggi-tinggi karena kodratnya ‘di dapur, di sumur, dan di kasur’.
Perempuan Indonesia, berkat perjuangan Raden Ajeng Kartini perempuan bisa mendapatkan haknya termasuk dalam menuntut ilmu. Emansipasi perempuan ini menjadikan hak perempuan dan laki-laki sama dalam menuntut ilmu.
Dengan ilmu,manusia dapat terbebas dari kebodohan dan dapat mengetahui hakikat sebuah kebenaran.
Ulama berpendapat menuntut ilmu hukumnya wajib. Kewajiban menuntut ilmu selain dituangkan pada QS. Al Mujadalah ayat 11 juga terdapat pada hadis. “Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke Syurga” (HR. Bukhari Muslim). Diriwayatkan pula dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda:
- طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.”
Berdasarkan Al-Qur’an dan hadis tersebut jelaslah bahwa menuntut ilmu adalah suatu kewajiban. Menuntut ilmu merupakan suatu perkara ibadah yang memilki pahala dan ganjaran dari Allah Swt.
Keutamaan Orang yang Berilmu dan Penuntut Ilmu
Salah satu golongan manusia yang dimuliakan Allah Swt. ialah orang yang berilmu dan penuntut ilmu. Berikut enam keutamaan orang yang berilmu dan penuntut ilmu.
- Dimuliakan dan diangkat derajatnya oleh Allah Swt. sesuai QS. Al Mujadalah ayat 11.
- Ilmu dapat sebagai sarana untuk mendekatkan diri dan takut kepada Allah Swt. sesuai dengan Surat Al Fatir ayat 28.
- Pahalanya sama dengan jihad fisabilillah.
- Dimudahkan baginya jalan menuju surga-Nya.
- Lebih mulia dari ahli ibadah.
- Dimohonkan ampunan oleh penduduk langit dan bumi.
Allah SWT memberikan kemuliaan tersebut baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, bersyukurlah bagi kita yang mendapat kesempatan menuntut ilmu yang layak dan penuh berkah.
Adab Menuntut Ilmu
manusia sebagai hamba-Nya harus memperhatikan adabnya dalam menuntut ilmu. sehingga memperoleh kemuliaan sesuai janjikan oleh Allah Swt. Sebagaimana kisah cerita orang-orang soleh terdahulu “adab dalam menuntut ilmu itu lebih penting dari banyaknya ilmu itu sendiri” (Rumaysho). Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
- تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Menjadi sebuah pertanyaan mengapa para ulama sampai mendahulukan mempelajari adab terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu. Yusuf bin Al Husain berkata,
- بالأدب تفهم العلم
“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”
Menurut Ibnu Mubarak para ulama sangat menyarankan kepada santri untuk mempelajari adab, bahkan ada yang mempelajari adab terlebih dahulu selama 30 tahun, baru setelah itu mempelajari ilmu selama 20 tahun. Lalu apa saja adab menuntut ilmu?
- Mengawali dengan niat.
- Berdoa sebelum menuntut ilmu.
- Berdoa setelah belajar.
- Bersungguh-sungguh.
- Tawadhu
Menurut Khalifah Umar Bin Khattab terdapat tiga tahapan ketika seseorang menuntut ilmu.
“Ilmu itu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, ia akan sombong. Jika ia memasuki tahapan kedua ia akan tawadhu’. Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya”.
Sejatinya orang yang berilmu dan penuntut ilmu dapat seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk. Artinya semakin tinggi ilmu seseorang akan merasa semakin rendah bahkan tidak tahu apa-apa terhadap ilmu Allah Swt. bukan justru semakin tinggi ilmu kemudian dia menyombongkan diri atas berbagai ilmu dan title yang diraih. (Penulis : Meilan Arsanti, Dosen PBSI, FKIP, Unissula)