blank
Penyampaian materi dari para tutor dalam kegiatan 'Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Strategi Pengembangan Bisnis BUMDes' di Grand Mega Resort & Spa, Cepu, Blora. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID)  – SG Mandiri salah satu pilar program Semen Gresik menggelar  ‘Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Strategi Pengembangan Bisnis BUMDes’  selama dua hari, Kamis-Jumat (4-5/3) di Grand Mega Resort & Spa, Cepu, Blora.

Program ini menunjukkan  posisi SG sebagai perusahaan persemenan di Tanah Air yang berkomitmen menjadi  terdepan untuk membangun kemandirian desa.

Agenda utama kegiatan peningkatan kompetensi yang diikuti pengurus/pengelola BUMDes binaan di sekitar lokasi  perusahaan adalah tutorial dari pakar terkait pengelolaan BUMDes.

Tujuan strategisnya mengoptimalkan potensi sumber daya alam  dan sumber daya manusia  serta mengembangkan usaha di desa.

Program yang diharapkan sebagai sarana penguatan kelembagaan tersebut  diikuti 18 peserta yang mewakili BUMDes dari enam desa di Kabupaten Rembang, yaitu Tegaldowo, Kadiwono, Pasucen, Kajar, Timbrangan dan Ngampel. Kegiatan ini dari awal hingga akhir menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Menurut Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT Semen Gresik Dharma Sunyata,  dalam program ini peserta menerima transfer  ilmu tentang tata kelola perusahaan, tata kelola perseroan terbatas, keuangan, perpajakan, pengembangan aset desa dan BUMDes berbasis partipasi masyarakat.

blank
Dharma Sunyata, Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT SG, membuka kegiatan ‘Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Strategi Pengembangan Bisnis BUMDes’ yang menjadi bagian dari pilar program SG Mandiri. Foto: Humas SG

Selain itu,  mereka juga memperoleh penjelasan progres perusahaan patungan PT Sinergi Mitra Operasi Rembang (PT SMOR) yang sahamnya dimiliki oleh SG dan BUMDes di enam desa tersebut.

‘’Kegiatan dua hari ini lebih bersifat brainstorming, harapannya peserta yang mayoritas berstatus direktur BUMDes dan direktur PT (unit usaha BUMDes) meningkat kompetensinya, lebih inovatif dalam kegiatan usaha. Mereka juga jadi  pionir yang visioner dengan ide-ide brilian  dalam mengelola BUMDes,’’ kata Dharma dalam rilisnya, Senin, 8 Maret 2021.

Menurut Dharma, kegiatan ini adalah momentum  tepat untuk peningkatan kompetensi bagi pengelola BUMDes dan struktur di bawahnya. Tahun 2021 adalah tahun ketujuh, melalui pilar Program SG Mandiri pihaknya berfokus pada peningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat sekitar perusahaan, melalui kegiatan penguatan ekonomi.

‘’Tahun lalu kami sudah berkolaborasi mendirikan perusahaan patungan (PT SMOR). Harapan kami, peserta memahami konsepsi dasar tujuan dari dibentuknya perusahaan patungan. Mengerti rencana kerjanya, arah dan kebijakannya, cara penggunaan deviden. Kami memberikan penguatan kapasitas kerangka legal aspek perseroan kepada Direktur PT Bumdes yang kedudukanya juga sebagai manajemen perusahaan patungan,’’ tambahnya.

Sebagai  kepanjangan tangan dari negara karena  merupakan bagian dari BUMN,  lanjut Dharma, Semen Gresik  berkomitmen mengawal  progres enam BUMDes binaan ini. Dia berharap perjuangan pengelola terus berlanjut hingga mencapai tujuan akhirnya yaitu meningkatkan Pendapatan Asli Desa demi kesejahteraan masyarakat dan kemandirian desa.

blank
Foto bersama jajaran dari Unit CSR PT Semen Gresik dan peserta yang berasal dari pengurus/pengelola BUMDes binaan di 6 Desa di sekitaran perusahaan Semen Gresik. foto: Humas SG

Menurut salah satu peserta Sadikun, Direktur BUMDes Mbangun Deso Kajar, Kecamatan Gunem, Rembang, kegiatan ini sangat strategis dan memberikan nilai tambah bagi para ujung tombak BUMDes.

Salah seorang peserta, Novi Tri Lestari dari BUMDes Pasucen mengaku sangat beruntung, karena bisa ikut pelatihan itu. Dia mengaku mendapat banyak pengetahuan baru yang sangat bermanfaat baggi dia sebagai pengelola BUMDeas.

“Saya mendapatkan pelatihan tentang manajemen, penghitungan pajak, penggunaan uang elektronik, tata kelola perseroan terbatas, dan lain-lain. Ini sangat bermanfaat bagi kami untuk mengembangkan BUMDes,” kata Novi saat ditemui suarabaru.id di kantor desa Pasucen.

wied