Tim Gabungan Basarnas Cilacap dan BPBD Kebumen mengevakuasi korban longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen, Rabu 10/2 pagi.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Hujan lebat sejak Selasa (9/2) sore hingga Rabu (10/2) di wilayah Kebumen timur telah menyebabkana bencana banjir dan longsor. Bahkan tiga warga perbukitan Desa Kalijering, Kecamata Padureso, hilang tertimbun longsor yang menimpa empat rumah.

Camat Padureso Anton Purwanto dihubungi Suarabaru.id Rabu (10/2) menuturkan,  musibah tanah longsor tersebut menyebabkan tiga korban hilang terkubur longsor. Mereka atas nama Jemarun (48), Daniatun (46) dan Tarsinah (60).  Ketiganya warga RT 01 RW 02 Dukuh Krajan, Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen.

Menurut Camat Padureso, untuk Ibu Tarsinah (60) sudah terevakuasi Tim Gabungan Basarnas pada Pukul 06.30 Rabu (10/2) pagi di sekitar titik lokasi kekadian dalam kondisi meninggal dunia. Pencarian dilanjutkan untuk mencari 2 korban lainnya, Jemarun dan Daniatun.

“Kami dibantu Tim Basarnas dan BPBD serta PMI Kebumen bersama warga masih mencari dua warga yang terkubur longsor. Mohon doa dan dukungannya agar korban ditemukan, semua cepat tertangani dan Padureso pulih kembali,”terang Anton yang juga aktif sebagai pendonor darah PMI Kebumen.

BPBD Kebumen dan Basarnas Cilacap mengevakuasi mayat Ny Tarsinah (60), warga Desa Kalijjering Kecamatan Padureso, Kebumen, yang tertimbun longsor.(Foto:SB/Ist)

Mengutip laporan Pusdalpos Penanggulangan Bencana BPBD Kebumen, kejadian bencana tanah longsor dan banjir di Kebumen timur itu akibat hujan deras sejak Selasa (9/2) sore. Bahkan curah hujan makin tinggi sejak Pukul 19.00-hinggal 23.00 sehingga ratusan rumah di Desa Merden Padureso sempat terendam air.

Di Desa Merden, Kecamatan Padureso, terutama di Dukuh Jeblugan RT 01/RW 02 dan Dukuh Kuwangkotan RT 07/RW 01 terdampak 100 rumah, ketinggian air 150 cm. Namun kondisi saat ini sudah surut.

Dilaporkan ke Basarnas Cilacap

Di RT 07 RW 02 Desa Merden Padures ketinggian air banjir sekitar 30 cm. Kondisi saat ini juga mulai surut. Bahkan SMP N1 Kabuaran Padureso sempat dikurung banjir dengan ketinggian air 30 cm. Kondisi saat ini telah surut.

Tim Basarnas Cilacap yang menerima informasi atas musibah bencana tanah longsor di Desa Kalijering Kecamatan Padureso, Kebumen, segera  menuju lokasi. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap Nyoman Sidakarya mengaku, informasi bencana longsor diterima pada Rabu (10/2) Pukul 01.35.

“Telah terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan 3 orang masih tertimbun  dan setelah mengetahui berita tersebut kita langsung memberangkatkan satu regu untuk berangkat ke lokasi kejadian beserta peralatan lengkap seperti Rescue Compartement, Rescue Truk, Rescue Car, Apd Covid- 19, Motor Trail, Alkon dan Peralatan Ektrikasi,”jelas Sidakarya.

Kepala Basarnas Cilacap itu menambahkan, pertama kali kejadian pada Selasa (9/2) Pukul 18.30 yang memgguyur di lokasi tersebut dengan hujan intensitas cukup deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Padureso Kebumen.

Hujan lebat di petang hari itu mengakibatkan empat rumah tertimbun tanah longsor dan 3 orang dinyatakan hilang yang masih dalam satu keluarga dan masih dalam pencarian. Satu korban atas nama Tarsinah (60), berhasil ditemukan Tim Gabungan Basarnas pada Rabu pagi pukul 06.30.

Camat Paduso Anton Purwanto menambahkan, lokasi bencana tanah longsor Desa Kalijering merupakan desa perbukitan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Bahkan hingga pagi-siang ini cuaca masih gerimis dan mendung cenderung hujan. Lokasi jalan desa licin, sempit serta berlumpur sehingga susah untuk simpangan kendaraan.

Komper Wardopo