WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Komisi C (Bidang Pembangunan) DPRD Kabupaten Wonosobo Wahyu Lembu Suro Nugroho melaporkan sejumlah 60 persen ruas jalan di daerah pegunungan ini dalam kondisi bonyok alias rusak berat.
“Dari kurang lebih 1.000 kilometer ruas jalan, baru sekitar 400 kilometer jalan yang dalam kondisi baik atau layak dilalui. Sisanya, bonyok dan remuk semua. Sehingga jalan susah dilalui warga setempat,” katanya, Kamis (10/2).
Jalan yang rusak, menurut politisi yang juga menjabat Ketua Umum Askab PSSI Wonosobo itu, tersebar di 15 wilayah kecamatan yang ada. Kondisi geografis daerah pegunungan dan curah hujan yang tinggi menjadi pemicu jalan cepat rusak.
“Selain itu, kualitas pengerjaan jalan yang rendah dan cenderung asal-asalan membuat kerusakan jalan kian menjadi-jadi. Jalan belum lama dibangun sudah langsung rusak. Tidak dalam hitungan tahun, sebulan aspal sudah mengelupas,” keluhnya.
Sidak Lapangan
Kondisi jalan yang rusak berat tersebut ditemukan rombongan Komisi C DPRD Wonosobo ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) lapangan di beberapa daerah belum lama ini.
“Jalan rusak yang mengubungkan antar desa dan paling parah ada di wilayah Kalikajar, Sapuran, Leksono, Watumalang, Kepil, Kalibawang, Sukoharjo dan Kaliwiro. Jalan berlubang dan tergenang air sudah seperti kali asat,” tegasnya.
Pihaknya merencanakan anggaran untuk penyelesaian pembangunan jalan rusak melalui program “Ruas Tuntas” di tahun 2022 mendatang. Lewat program tersebut diharapkan seluruh jalan yang ada di Wonosobo akan mulus.
“Jalan itu merupakan infrastruktur yang sangat penting bagi sebuah daerah. Karena kondisi jalan yang baik akan mempengaruhi perkembangan ekonomi masyarakat sekitarnya. Ibarat jika jalan alus maka rejeki akan mulus,” pungkasnya.
Muharno Zarka