blank
Seorang petugas kepolisian berusaha menyelamatkan bayi, setelah rumah yang ditinggalinya terendam banjir. Foto: dok/ist

PEKALONGAN (SUARABARU.ID)– Bencana banjir di Pekalongan semakin parah. Intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan elevasi air mencapai 1-1,5 meter. Tim gabungan pun terus mengevakuasi korban banjir di lokasi yang sulit, dengan perahu kecil hingga menggendong warga.

”Evakuasi dan penyelamatan korban banjir menjadi prioritas utama kami,” kata Ipda Sumiyanto, KBO Satuan Sabhara Polres Pekalongan Kota, dalam keterangannya, Senin (8/2/2021).

Proses evakuasi melibatkan aparat Polri, TNI, BPBD, dan relawan. Warga yang terjebak banjir, satu per satu rumahnya didatangi untuk dievakuasi. Mereka selanjutnya dibawa ke lokasi pengungsian yang telah disiapkan. Banjir yang semakin tinggi, membuat warga tak bisa bertahan di rumah.

BACA JUGA : Vaksinasi Tahap ll Diusulkan untuk Pedagang dan Sopir Angkot

Untuk lokasi pengungsian di Kota Pekalongan antara lain, di Aula Kelurahan Degayu Pekalongan Utara, Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Gedung SMKN 3, Masjid Al Karomah, Stadion Kraton dan beberapa rumah warga.

Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, pengungsi menempati masjid, mushala dan tempat lainnya yang tidak kebanjiran.

Kondisi pengungsi cukup memprihatinkan, karena saling berdesakan. Mereka membutuhkan selimut, pakaian dalam, susu bayi, popok dan makanan bayi.

Selain curah hujan tinggi, banjir di Pekalongan juga akibat dari luapan air dari empat sungai besar yag ada, seperti Sungai Banger, Kali Loji, Sengkarang dan Sungai Sragi.

Riyan-Sol