SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Kepala sekolah SMK yang hanya ingin berada di zona aman dan nyaman hanya akan menghasilkan lulusan yang memiliki ijasah, namun tidak memiliki kompetensi yang diperlukan oleh dunia kerja dan dunia industri.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, Wikan Sakarinto ST, M,Sc, Ph.D pada acara bincang kreatif di tengah pandemi bersama MGMP Tata Busana SMK Provinsi Jawa Tengah.
Dalam acara yang berlangsung di SMK Negeri 4 Surakarta tersebut juga dilakukan pemotretan 35 buah busana karya siswa SMK di Jateng dengan model Wikan Sakarinto menyusul kesediannya untuk mengindorse produk busana karya siswa SMK agar dapat masuk pasar nasional dan bahkan internasional
Lebih jauh Wikan Sukarinto menjelaskan peran penting kepala sekolah vokasi dalam menciptakan sumber daya unggul.
“Ibarat kereta api, kepala sekolah adalah lokomotif yang harus menarik gerbong institusi SMK untuk.menjawab tantangan penyiapan SDM unggul,” tegasnya.
Menurut Wikan Sakarinto, SMK yang berkualitas dan unggul harus mampu menghasilkan SDM untuk untuk masuk dunia kerja, berwirausaha dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. “Karena itu lukusan SMK harus mampu menghasilkan produk yang dapat diterima pasar,” ujarnya.
Karena itu kepala sekolah harus mau berubah untuk menciptakan perubahan. “Ia harus berani melakukan perombakan kurikulum agar lulusannya semakin kompeten. Tidak apa-apa off side dulu untuk menyerang dari pada diam di zona nyaman dan tidak melakukan perubahan sama sekali,” tegas Wikan Sakarinto. Saya memberikan apresiasi pada SMKN 4 Surakarta yg berani melakukan perubahan kurikulum sebelum kurikulum baru diberlakukan.
Menurut Wikan dalam waktu dekat akan ada perubahan kurikulum yang didasarkan pada 5 hal penting. “Mapel teori nantinya akan diintegrasikan dalam pembelajaran vokasi, adanya pembelajaran best learning, program magang satu semester, mapel tambahan dan pelajaran co curikuler wajib 6 jam seminggu,” tuturnya
Disamping itu nantinya akan ada 900 unggulan yang bermitra dengan akademi vokasi sebagai mentor. “Harapannya, sekolah unggulan bukan hanya konsentrasi pada pembangunan fisik tetapi tidak melakukan perubahan untuk menyiapkan kompetensi dan kapasitas lulusan,” pintanya.
Sementara terkait dengan masa depan tata busana menurut Wikan sangat prospektif. “Dunia tata busana tidak akan pernah mati. Oleh sebab itu saya memberikan apresiasi terhadap.kiprah MGMP Tata Busana di Jawa Tengah,’ ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala SMK N 4 Surakarta Wening Sukmanawati M.Pd melaporkan telah selesainya kurikulum perubahan yang siap dilaksanakan serta progres sekolah yang dipimpinnya sebagai SMK COE.
Sedangkan ketua MGMP Tata Busana Provinsi Jateng Indria Mustika berharap dapat menjadi mitra Dirjen Pendidikan Vokasi dalam pemberdayaan dan penguatan potensi dan kapasitas guru.
Pada kunjungan tersebut Wikan Sukarinto juga telah.menandatangani prasasti SMK N 4 Surakarta sebagai sekolah Center Off Excelent (COE)
Hadepe