SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (KPw BI Jateng) menggelar Road to PUSAKA Jateng(Forum Perumusan Analisis dan Rekomendasi Kebijakan Jawa Tengah) 2025, Selasa 18 Maret 2025.
Forum PUSAKA kali ini mengangkat tema ‘Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang Berkelanjutan melalui Pengembangan Sektor Unggulan, Perluasan Digitalisasi dan Inovasi Pembiayaan’.
Forum PUSAKA yang diselenggarakan untuk keempat kalinya ini merupakan ajang kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan berbagai stakeholders untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta merumuskan rekomendasi solusi yang aplikatif melalui diskusi panel dan kompetisi karya tulis ilmiah.
Gelaran kegiatan Road to Forum PUSAKA Jateng menjadi pembuka seluruh rangkaian Forum Pusaka Jateng 2025, yang terdiri dari penyampaian extended abstract Call for Paper, Workshop Karya Ilmiah, penjurian Call for Paper terbaik, serta acara Puncak Forum PUSAKA Jateng 2025 pada bulan Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir (kecuali di masa Covid-19) telah tumbuh dikisaran 5%.
“Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2029 sebesar 8%, diperlukan strategi dan upaya lebih besar untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” kata Rahmat.
Dirinya menjelaskan, salah satu strategi adalah melalui hilirisasi sektor pertanian, yakni integrasi sektor industri pengolahan dan pertanian. Dalam struktur PDRB Jateng 2024, sektor industri pengolahan memiliki pangsa 33,84%, dan sektor pertanian sebesar 13,03%.
Sementara itu, di sektor industri pengolahan subsektor industri makanan minuman memiliki pangsa yang paling besar (46%, 2023). Dengan demikian, integrasi sektor pertanian dengan sektor industri khususnya makanan minuman, bisa menjadi pendorong perekonomian Jawa Tengah tumbuh lebih tinggi.
Rahmat juga menyampaikan bahwa Forum PUSAKA Jateng 2025 akan lebih spesifik membahas permasalahan ekonomi Jawa Tengah melalui studi kasus dan mendorong kualitas rekomendasi dan solusi aplikatif atas isu strategis perekonomian agar dapat diimplementasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kompetisi Call for Paper diharapkan banyak diikuti oleh berbagai pengamat dan praktisi ekonomi, akademisi, stakeholders, maupun masyarakat yang lebih luas,” katanya menjelaskan.
Selanjutnya, dalam keynote speech Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, disampaikan bahwa dalam mewujudkan visi pembangunan Jawa Tengah 2025-2045, yaitu Jawa Tengah sebagai Penumpu Pangan dan Industri Nasional yang Maju, Sejahtera, Berbudaya, dan Berkelanjutan, diperlukan masukan dari banyak pihak agar kedua sektor industri pengolahan dan pertanian dapat tumbuh bersama dan beriringan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
“Kegiatan Forum PUSAKA Jateng ini diharapkan dapat memberikan masukan dan rekomendasi bagi Pemerintah Daerah.Dengan penguatan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat, Pemerintah Daerah optimis dapat menghadapi berbagai tantangan dan mewujudkan Jawa Tengah yang lebih maju kedepannya,” kata Sujarwanto membacakan keynote speech Sekda Jateng.
Sebagai rangkaian dari Road to Forum PUSAKA Jateng, dilaksanakan seminar dengan pembahasan berkaitan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang tinggi, berkualitas dan berkelanjutan.
Narasumber pada kegiatan ini adalah Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari; Ketua Fokus Group Inklusi Keuangan dan Keuangan Digital ISEI Cabang Semarang Koordinator Jawa Tengah, Prof. Taofik Hidajat; Perencana Ahli Madya Bappeda Jawa Tengah, Dr. Erna Widijastuti, dan General Manager Sales Jawa Tengah dan DIY PT. Charoen Pokphand Indonesia, Winarno.
Pelaksanaan rangkaian kegiatan Forum PUSAKA 2025 diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pondasi ekonomi Jawa Tengah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas, inklusif dan berkelanjutan.
Hery Priyono