WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pilkada yang berlangsung di 21 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah telah berlangsung damai, lancar, aman dan kondusif- walaupun ditengah pandemi global Covid-19 yang belum berlalu.
Namun penerapan protokol kesehatan Covid-19 dapat dijalankan sesuai dengan standard kesehatan yang ketat sehingga tidak menimbulkan penularan/ cluster baru Pilkada yang dijalankan serentak di tanah air, 9 Desember 2020 lalu.
Kondisi seperti itu, menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Tengah Kholik Idris, sungguh menjadi prestasi politik dan demokrasi yang membanggakan. Sehingga sangat pantas memperoleh apresiasi yang setinggi-tingginya.
“Di tengah kompetisi politik yang sangat ketat dan keras antar pasangan calon Pilkada dan pendukungnya nyatanya koridor dan prinsip berdemokrasi tetap dipegang teguh dan dijunjung tinggi,” tegas mantan Ketua DPC Partai Demokrat Wonosobo itu.
Di mana, sambung dia, pihak yang menang tidak meluapkan euforio kemanangannya secara berlebihan dan pihak yang belum “beruntung” tidak melampiaskan emosinya secara destruktif dan membabi buta.
“Kondisi yang berlangsung kondusif dan aman saat Pilkada serentak dan pasca penghitungan suara pihak yang menang dan kalah bisa mulai diketahui bersama secara transparan. Itu menunjukkan kedewasaan berpolitik dan praktik berdemokrasi di masyarakat makin matang, rasional dan mandiri,” paparnya.
Realitas demikian, menurutnya, yang juga Anggota Komisi A (Bidang Hukum dan Pemerintahan) DPRD Jateng cukup menggembirakan. Karena publik tidak mudah lagi dijadikan bahan bakar (obyek) politik yang mudah diekploitasi, dibenturkan dan diadudomba demi memenuhi ambisi (target) politik praktis invidu dan kelompok politik tertentu semata.
“Adanya sikap legowo/ lapang dada yang ditunjukkan oleh para calon Kepala Daerah pasca Pilkada serentak, di Jateng sebagai aktualisasi sikap “kenegarawanan” yang ditunjukkan dengan prilaku siap menang, siap kalah,” cetusnya.
Sukses Demokrasi
Sikap tersebut, dikatakan Kholik, adalah prestasi terbesar yang wajib dipertahankan dan dapresiasi bersama karena menjadi wujud sukses berdemokrasi termahal yang wajib dilestarikan di masa depan.
“Masih adanya ketidakpuasan atas hasil Pilkada serentak nyatanya tidak dilampiaskan secara emosioanl dan destruktif, namun tetap didorong untuk menempuh jalur supremasi hukum yang bersifat konstitusional,” tandas dia.
Menurutnya, terkait prestasi yang diperoleh oleh para kader Partai Demokrat yang ikut berpartisipasi dalam Pilkada serentak– khususnya di Jateng, memang belum sepenuhnya sesuai dengan target yang diharapkan.
Namun demikian, realitas politik yang terjadi pada kader-kader Partai Demokrat yang mengikuti Pilkada harus tetap diterima secara lapang dada serta apapun prestasinya tetap wajib disyukuri.
Ada tiga kader Partai Demokrat yang sukses memenangkan Pilkada takni paslon Agus Bastian dan Yuli Astuti (BAYU) di Purworejo, M Nur Aziz-M Mansyur (AMAN) di Kota Magelang dan pasangan Dico M Ganinduto-Windu Suko Basuki (DIBAS) di Kendal.
“Saya mengucapkan Selamat dan Sukses memperoleh amanat masyarakat. Bagi para kader yang belum berhasil tetap diberikan apresiasi atas kerja kerasnya dalam mengikuti kompetisi politik lokal secara damai, aman dan demokratis,” ujarnya.
Pihaknya berharap semoga segala dinamika politik yang telah dijalani dapat dijadikan sebagai “pembelajaran” sangat berharga untuk kepentingan di masa depan. Politik memang selalu meniscayakan ada yang “menang” dan ada yang “kalah”.
Pasca Pilkada serentak, warga Jateng diharapkan dapat kembali berjalan norman, saling bekerjasama secara hormanis, membaur bersatu dan bergandengan tangan untuk kembali fokus/ berkonsentrasi dengan bekerja secara lebih bersungguh-sungguh demi mengukir prestasi diberbagai bidang kehidupan yang ditekuni.
“Energi masyarakat harus kembali disinergikan untuk bersama-sama bangkit memperbaiki kehidupannya, terutama ditengah pandemi Covid-19 yang belum berlalu dan masih berdampak nyata bagi kehidupan mayoritas masyarakat,” pungkasnya.
Muharno Zarka-Riyan