Buku ''Mendamba Indonesia Berlaga di Piala Dunia,''karya Jaya Suprana dan selendang sutera milik pendiri MURI yang ikonik ini, dihibahkan ke Museum TitikNol Pasoepati Surakarta.

SOLO (SUARABARU.ID) – Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni lembaga pencatat rekor prestasi superlatif bangsa Indonesia, peduli menghibahkan selendang dan buku karyanya tentang sepakbola, ke museum TitikNol Pasoepati Surakarta.

Jaya Suprana (Phoa Kok Tjiang), lahir di Denpasar Bali, 27 Januari 1949. Usia 10 bulan pindah ke Semarang dan dibesarkan dalam kultur kebudayaan Jawa. Dikenal sebagai seorang berkepribadian unik, jenius, kreatif dan memiliki berbagai bakat. Mempunyai hubungan harmonis dengan berbagai tokoh politik, kesenian dan agama.

Sebagai tokoh populer, Jaya Suprana dikenal sebagai pianis, komponis, penulis, public speaker, TV presenter, kartunis, kelirumolog, humorolog, Filantropis, pemerhati masalah sosial, budayawan dan pengusaha. Presiden Komisaris Jamu Jago Grup (didirikan Tahun 1918), terdiri dari PT Industri Jamu Jago, PT DG Farm dan CV Rukun yang bergerak di bidang jamu dan obat-obatan farmasi.

Selendang Ikonik
Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, menyatakan, hibah selendang dan buku Jaya Suprana tersebut, berawal ketika Tanggal 18 November 2020, japrian WA dengan Jaya Suprana. ”Saya iseng menanyakan apakah suka sepakbola ? Bila suka saya  ‘ngesir’ (minat) selendang yang sering dipakai Pak Jaya,” ujar Mayor Haristanto.

Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, menunjukkan kiriman buku karya Jaya Suprana dan selendang ikonik milik pendiri MURI tersebut, yang telah tiba di Museum TitikNol Pasoepati Surakarta.

Mayor, tokoh kreatif penerima rekor dunia dari MURI, berpikiran, selendang Jaya Supara itu sangat ikonik untuk memperkaya Museum TitikNol Pasoepati. ”Di luar dugaan saya, ternyata Pak Jaya Suprana ini malah pernah menulis buku ”Mendamba Indonesia Berlaga di Piala Dunia,”  terbitan Elex Média Komputindo Edisi Tahun 2018,” katanya.
Jadi, tegas Mayor, pantas bila seorang Jaya Suprana sebagai figur public dan orang serba bisa, ikut mewarnai rintisan pendirian museum berbau sepakbola TitikNol Pasoepati.

Kata Mayor, dirinya secara pribadi kenal dengan Jaya Suprana sejak  Tahun1982. ”Saat Pak Jaya mensponsori pameran Kartun Anak-anak di Semarang. Terakhir ketemu muka sepanggung di Jakarta Tahun 2019, menyerahkan penghargaan kepada saya sebagai perekor MURI terbanyak,” tutur Mayor Haristanto, sembari menyebutkan, buku dan selendang sutera Jaya Suprana sudah dikirimkan dan tiba di Museum TitikNol Pasoepati, Senin (30/11).

Bambang Pur