SOLO (SUARABARU.ID) – Suryo Agung Wibowo, sprinter peraih dua medali emas 100 dan 200 Meter (M) Southeast Asian (SEA) Games XXIV Nakhon Ratchasima, Thailand Tahun 2007, peduli menyumbangkan kaos singlet-nya ke Museum TitikNol Paosepati Surakarta.
Pelari cepat kelahiran Surakarta, 8 Oktober 1983, ini juga seorang pemain sepak bola. Kegagalannya gabung di klub Persis Solo membuat dia beralih ke cabang atletik dan Tahun 2009 sprinter Suryo Agung membukukan catatan waktu terbaik 10.17 detik.
Saat turun di SEA Games XXV di Laos Tahun 2007, Suryo Agung mempersembahkan pemecahan rekor SEA Games dengan waktu 10.25 (rekor lama 10.26), dan lolos ke Olimpiades Beijing Thaun 2008.
Kaos singlet Suryo Agung yang bernilai historis tersebut, kini mengisi koleksi benda bersejarah di Museum TitikNol Pasoepati Solo. Yakni museum yang mengoleksi benda-benda bernilai historis yang ada kaitannya dengan perspakbolaan di Tanah Air. Yang dirintis pendiriannya oleh Presiden Aeng-Aeng, Mayor Haristanto.
Rekor Dunia
Lho, apa hubungannya pelari cepat dengan sepakbola ?. Menurut tokoh kreator peraih anugerah rekor dunia dari MURI, Mayor Haristanto, pada Tahun 2000 Suryo Agung pernah melamar ke Tim Persis Solo sebagai pemain sepak bola.
Gagal di sepakbola, dia kemudian memetik keberuntungan ketika pindah haluan ke cabang atletik sebagai sprinter. Tahun 2011, Wong Solo yang kini tinggal di Jakarta ini, mencoba nasib ikut tes di klub sepakbola Sriwijaya FC. ”Itulah keterkaitan Suryo Agung dengan perspakbolaan nasional,” ujar Mayor Haristanto.
Kaos singlet pelari tercepat di Asia Tenggara ini, sudah bersemayam di Museum TitikNol Pasoepati, Solo. ”Singlet saya terima sejak Tahun 2007, setelah Suryo Agung ketemu bekas almamaternya dan menanam pohon di SMA Negeri 6 Solo. Suryo Agung adalah alumni SMA Negeri 6 Solo,” ujar Mayor Haristanto.
Suryo Agung membukukan sederet prestasi di cabang atletik. Yakni memperoleh medali emas nomor 100 M dan 200 M di SEA Games XXIV Nakhon Ratchasima, Thailand Tahun 2007. Medali emas nomor 100 M di Thailand Open Tahun 2008 dan medali emas nomor 100 M di Taiwan Terbuka.
Selanjutnya medali emas nomor 100 M Grand Prix Asia Tahun 2008 Seri I di Bangkok, medali emas nomor 100 M dan 200 M SEA Games XXV di Vientiane, Laos Tahun 2009.
Bambang Pur