Kondisi rumah korban di Dusun Pomahan Desa Gondowulan Kecamatan Kepil Wonosobo yang tertimpa tanah longsor. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Akibat tertimpa tanah longsor, Diharjo (80), seorang kakek asal Dusun Pomahan RT 01 RW 13 Desa Gondowulan Kecamatan Kepil Wonosobo, Senin (1/11), ditemukan sudah meninggal di dalam rumahnya.

Tanah longsor terjadi setelah semalam daerah Wonosobo diguyur hujan deras hingga pagi hari. Posisi rumah korban yang berada di bawah tebing menyebabkan sebagian rumahnya tertimpa material longsoran.

Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo, Zulfa Akhsan Alim Kurniawan mengatakan, begitu mendapat laporan ada musibah bencana alam tanah longsor, pihaknya langsung menerjunkan relawan BPBD untuk melakukan proses evakuasi.

“Siangnya, Pemkab Wonosobo, melalui BPBD juga telah menyerahkan bantuan logistik pada istri korban. Karena rumah rusak berat, korban selamat kini diungsikan ke rumah saudaranya yang lebih aman,” katanya.

Berkat kesigapan relawan BPBD, personil TNI-Polri, Linmas dan warga setempat, material longsoran yang menimpa rumah bisa segera disingkirkan. Korban setelah berhasil dievakuasi juga langsung dimakamkan di pekuburan setempat.

Kronologi Kejadian

Kalak BPBD Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan ketika menyerahkan bantuan logistik pada keluarga korban. Foto : SB/dok BPBD

Anggota Komisi C DPRD Wonosobo asal Desa Gondowulan Kepil, Wahyu Aji Waluyo, menambahkan berdasarkan keterangan saksi mata Dul Salam (55), tetangga korban,
saat kejadian korban sedang berada didalam rumah bersama istrinya.

“Saat itu, korban tengah tidur di kamar bagian belakang yang bersebelahan dengan tebing setinggi sekira 4 meter. Sedangkan istrinya tidur di kamar bagian depan. Tiba-tiba, pagi itu, saat hujan belum reda, terdengar sura gemuruh dari belakang rumah,” kisahnya.

Selanjutnya, istri korban langsung keluar kamar dan mengecek kebagian dapur dan kamar belakang rumah. Dirinya mendapati longsoran tanah yang menimpa tembok rumah bagian belakang jebol. Korban tampak tertimpa bongkahan tembok rumah dan tanah longsoran.

“Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan petugas Puskesmas Kepil 1, korban mengalami patah tulang rusuk sebelah kiri, luka di bagian kepala dan pendarahan di bagian telingga. Pihak keluarga korban telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak diautopsi,” sebutnya.

Kerugian yang alami keluarga korban ditaksir mencapai Rp 15 juta lebih. Pihak BPBD menghimbau pada warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca. Karena saat ini di Wonosobo sering terjadi hujan deras yang disertai petir, angin kencang yang bisa mengakibatkan, tanah longsor.

Muharno Zarka-Wahyu