WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo meminta Kepada para Kepala Desa (Kades) dan Kepala Kelurahan (Kalur) untuk membentuk petugas Pengawas Penegak Pelaksanaan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 di daerahnya masing-masing.
“Pengawas Penegak Pelaksanaan Prokes Covid-19 bertugas mengawasi pelaksanaan prokes di masyarakat.
Melakukan sosialisasi dan edukasi secara intensif kepada warga tentang pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19, dengan sejelas-jelasnya, berbasis data dan jangan asal-asalan,” katanya.
Permintaan tersebut disampaikan orang nomer satu di Wonosobo itu, saat memimpin Rapat Koordinasi secara virtual terkait Penanganan Covid-19 bersama Camat, Kepala Puskesmas, OPD terkait dan Kades/Kalur se-Wonosobo di Ruang Comando Center Gedung Setda setempat, Selasa (6/10).
Eko Purnomo juga berharap masing-masing pihak dapat memanfaatkan teknologi informasi, melakukan inovasi dan memilih cara-cara yang lebih menarik dan informatif sehingga mudah dipahami masyarakat. Harus ada kerjasama antara semua elemen masyarakat dengan aparat Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.
“Lakukan pengawasan pelaksanaan prokes Covid-19 terhadap masyarakat di Desa dan Kelurahan. Masyarakat wajib menggunakan masker walau hanya keluar ke lingkungan sekitar. Tanamkan pemahaman bahwa setiap keluar rumah wajib mengenakan masker,” perintahnya.
Menurut Bupati, perlu ada optimalisasi fungsi Satgas Covid-19 untuk melakukan pengawasan dan edukasi. Susun skema pengawasan dan edukasi yang efektif, dengan tetap memperhatikan prokes. Perhatikan juga kondisi kesehatan Tim Satgas. Jangan sampai justru mengabaikan kesehatannya sendiri dalam setiap pelaksanaan tugas.
“Kondisikan agar warga tidak mendiskriminasikan warga terkonfirmasi Covid-19 dan berdayakan masyarakat untuk melakukan Jogo Tonggo. Tumbuhkan kembali semangat kepedulian dan gotong royong antar warga. Ciptakan rasa senasib sepenangungan,” cetusnya.
Saling Dukung
Semua elemen masyarakat, tambahnya, harus saling mendukung dan menyemangati tanpa mendiskriminasi. Himbauan dan maklumat pemerintah agar difahamkan untuk dapat dilaksanakan penuh kesadaran oleh masyarakat.
“Lakukan antisipasi, edukasi dan klarifikasi terhadap isu penolakan dan berita hoax yang tersebar. Berdayakan para tokoh di tingkat desa/kelurahan. Satukan pemahaman mengenai seluruh informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Jangan sampai ada kerancuan penyampaian informasi yang mengakibatkan kegaduhan di masyarakat,” pintanya.
Ditambahkan Eko, bentuk dan fasilitasi edukasi tim pemulasaran jenasah dan tim pemakaman untuk merawat dan mamakamkan jenasah yang masuk kriteria Covid-19. Sebagai langkah antisipatif ini perlu untuk segera ditindaklanjuti. Musti ada pendampingan dari tenaga yang telah terlatih kepada tim yang telah dibentuk.
“Penanganan Covid-19 gelombang kedua ini, membutuhkan kolaborasi dan kerja bersama dari semua pihak, termasuk individu masyarakat itu sendiri. Saya mengajak kepada seluruh warga setempat, untuk lebih meningkatkan kepedulian dalam mendukung upaya penanganan Covid-19 di Wonosobo,” tegasnya.
Peran serta secara aktif dari masyarakat, menurutnya, adalah kunci. Apapun dan bagaimana pun upaya yang pemerintah daerah lakukan, tanpa dukungan dan komitmen bersama dari masyarakat dan dari seluruh stakeholder, akan menjadi sia-sia belaka.
“Saya juga tidak bosan mengingatkan kembali, untuk benar-benar menerapkan prokes Covid-19 di mana pun dan kapan pun. Dengan demikian ke depan jumlah warga yang terpapar virus Corona di Wonosobo segera turun,” tandasnya.
Muharno Zarka-Wahyu