BLOK CEPU (SUARABARU.ID) – Operator Blok Cepu, Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL), anak perusahaan ExxonMobil Indonesia, telah mencatatkan produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip, sekitar 228.000-229.000 barrel oil per day (BOPD).
Produksi yang terus positif itu, tercatat di atas target lifting yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 220.000 BOPD (barel perhari).
Perkembangan terbaru produksi Blok Cepu tersebut, disampaikan Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno.
Ditambahkan Julius, produksi ini diperkirakan bisa terus meningkat bahkan hingga 235.000 BOPD, yakni sejak izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sudah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Produksi Lapangan Banyu Urip Blok Cepu saat ini sudah 228.000- 229.000 bph,” paparnya baru-baru ini kepada wartawan.
SKK Migas akan terus melakukan observasi, dan berupaya agar produksi Blok Cepu ini bisa meningkat secara bertahap, meski terus pihaknya masih belum bisa memastikan kapan produksi lapangan meninyak darat ini bisa mencapai target 235.000 BOPD.
“Belum tahu kapan bisa produksi angka maksimal 235.000 barel perhari (BPH), namun dengan tetap aman, selamat dan dan optimal,” tambah Julius Wiratno.
Keluar PLO
Julius mengatakan, naiknya produksi Blok Cepu hingga 235.000 BOPD, selain sudah disetujui izin AMDAL dari KLHK, juga dikarenakan sudah dikeluarkannya Persetujuan Layak Operasi (PLO).
PLO tersebut, menurut Deputi Operasi Satuan SKK Migas, adalah instalasi untuk meningkatkan produksi oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM).
Produksi Lapangan Banyu Urip juga disebut Julius berdampak pada peningkatan lifting bulan Juli kemarin. Pasalnya, ada peningkatan menjadi sekitar 227.000 bph dari sebelumnya 220.000 bph.
Berdasarkan data SKK Migas, selama semester I/2020 produksi minyak dari Blok Cepu rata-rata mencapai 220.279 BPH dan lifting minyak mencapai 219.852 BPH, lebih tinggi dibandingkan target 220.000 BPH (BOPD).
“Produksi minyak dari Blok Cepu ini, berkontribusi paling besar dalam catatan produksi dan lifting minyak nasional,” tambah Yulius lagi.
Sementara itu catatan realisasi lifting migas nasional pada semester I mencapai 1,71 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari lifting minyak sebesar 713.300 bph, atau 94,5 persen dari target APBN sebesar 755.000 BPH.
Adapun lifting gas bumi atau gas alam tercatat pada angka 5.605 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), produksi ini lebih rendah dari target 6.670 MMSCFD.
Wahono-Wahyu