blank
OLAH TKP : Petugas dari Satreskrim Polres Blora dan Polsek Ngawen, melakukan olah TKP tebing tanah merah yang longsor menimpuk korban Suparno. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Khabar duka datang dari tambang tanah merah di Desa Sendangmulyo, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah, atas tewasnya Suparno (50), warga desa setempat.

Perajin batu bata itu ditemukan sudah tidak bernyawa tertimbun longsoran tebing galian tanah merah yang ditambangnya secara tradisional dan mandiri, Rabu (19/8/2020).

“Awalnya saya curiga hanya ada alat cangkul dan keranjang. Saya cari ke rumahnya tidak ada, dan ternyata Sunarto ketemu tertimbun longsoran tanah,” ungkap Sujiman (44), saksi yang juga tetangga korban.

Melihat kejadian itu, Sujiman langsung memberitahu keluarga, tetangga, dan perangkat desa setempat. Kejadian itu diinformasikan ke Polsek Ngawen, Polres Blora.

Mendapat informasi ada tambang batu bata longsor, Kapolsek Ngawen, Iptu (Pol) Sunarto bersama sejumlah anggotanya langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Ngawen membenarkan korban tewas setelah tebing setinggi 4,75 meter longsor dan menimbun tubuhnya. Musibah itu terjadi Rabu pagi sekitar pukul 05.15 WIB.

Sebelum tanah longsor, lanjut Iptu (Pol) Sunarto, korban sedang mencangkul tanah untuk bahan batu bata. Tiba-tiba tebing yang berada di atasnya longsor menimpanya dan korban tewas seketika di TKP.

“Pagi sekitar pukul 04.30 WIB, korban berangkat sendirian lokasi kerja pengambilan tanah merah untuk pembuatan batu bata,” terang Kapolsek Ngawen.

Menurut Sunarto, saat kejadian tanah longsor, Suparno kerja sendirian, sehingga tidak ada yang melihat musibah itu.

Kecelakaan Kerja

blank
LOKASI : Inilah lokasi ditemukannya Suparno yang tewas tertimbun tambang tanah merah bahan batu bata. Foto : SB/Wahono

Dari keterangan salah satu saksi, Sujiman, dirinya curiga saat melihat peralatan korban namun tidak menemukan korban di lokasi.

Penasaran dengan keadaan itu, Sujiman kemudian mendatangi rumah korban untuk menanyakan keberadaan Suparno, karena dia curiga ada longsoran tanah di dekat peralatan kerja.

Setelah ada jawaban kalau korban berangkat kerja, lanjut Kapolsek Ngawen, saksi langsung mengajak anaknya untuk ngecek longsoran tanah dengan cara dicangkul.

“Usaha mencari membuahkan hasil, setelah saksi dan anaknya melihat korban sudah tertimbun tanah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Iptu Sunarto.

Selanjutnya Kapolsek Ngawen memimpin identifikasi, dan dari hasil otopsi diketahui korban murni meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, selanjutnya korban diserahkan keluarganya untuk dimakamkan,” pungkas Iptu (Pol) Sunarto.

Wahono-Wahyu