Sejumlah petugas gabungan Gugus Tugas COVID-19 saat melakukan penyeprotan disinfektan untuk memutus rantau penyebaran virus di Pasar Sunggingan Boyolali, Rabu (5/8/2020). Foto: Antara

BOYOLALI (SUARABARU.ID) – Usai dilakukan penyemprotan disinfektan setelah beberapa hari lalu ditemukan pedagang positif covid-19, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Boyolali menyebutkan, Pasar Sunggingan akan kembali dibuka pada Jumat (7/8/2020).

“Sebanyak 1.687 pedagang Pasar Sunggingan bakal bisa beraktivitas kembali seperti semula mulai Jumat (7/8/2020),” kata Kepala Disdagperin Kabupaten Boyolali, Karsino.

Karsino menjelaskan Disdagperin Boyolali telah mensterilkan Pasar Sunggingan Boyolali selama tiga hari sejak Selasa (4/8) hingga Kamis ini untuk dilakukan penyemprotan disinfektan, menyusul adanya salah satu pedagang yang dinyatakan positif COVID-19.

BACA JUGA: Hari Jadi Polwan, Warga Kurang Mampu Terima Bantuan Sembako

Pasar tradisional Sunggingan Boyolali kemudian disemprot disinfektan oleh petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polres, Satpol PP, Polisi dan petugas Damkar setempat. Tak hanya itu, penyemprotan sebelumnya telah dilakukan oleh petugas pasar setempat untuk mencegah penularan COVID-19 di kawasan tersebut.

Selain itu, Disdagperin Boyolali juga selalu menekankan pada kedisiplinan protokol kesehatan para pedagang dan pengunjung pasar untuk mengantisipasi menyebaran COVID-19 di Pasar Sunggingan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut dengan COVID-19, jika selama disiplin protokol kesehatan dijamin dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona di pasar,” jelas Karsino.

Pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana pencegahan COVID-19, yakni fasilitas cuci tangan di beberapa sudut pasar. Untuk itu, para pedagang dan pengunjung pasar tetap memakai masker dan selalu menjaga jarak agar tetap aman.

Dinas Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan, kasus COVID-19 di Pasar Sunggingan berawal dari salah satu pedagang bernisial S yang dinyatakan positif, pihaknya langsung melakukan penelusuran warga yang melakukan kotak erat dengan yang bersangkutan dan ditemukan ada sembilan orang yang akan dilakukan tes usap untuk pengetahui penyebarannya.

Dinkes Kabupaten Boyolali bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat terus meningkatkan tes usap untuk mendeteksi penyebaran dan penularan virus.

“Kami rata-rata melakukan tes usap sekitar 100-an orang per hari untuk pendeteksi penyebaran virus,” ungkap Ratri.

Ratri mengatakan perkembangan data COVID-19 di Boyolali hingga Kamis ini, secara kumulatif 229 orang positif, terdiri atas 101 pasien dirawat, 73 orang sudah dinyatakan sembuh, 45 isolasi mandiri, dan 10 orang meninggal dunia.

Kendati demikian, pihaknya terus mengimbau masyarakat pada adaptasi kebiasaan baru agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat sehingga dapat menghentikan penyebaran virus.

Ant/Naf