blank
DARING - Seorang siswi sedang belajar dengan sistim daring. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring di Kota Tegal mulai menuai persoalan. Sejumlah orang tua murid kini mulai mengeluh soal praktik pembelajaran secara daring.

Ya, sejumlah wali murid mengeluh lantaran banyak persoalan yang muncul. Di antaranya soal biaya kuota yang membengkak, soal jaringan yang terkadang tersendat hingga soal penyediaan ponsel android yang harus dipenuhi oleh kebutuhan anak.

Sementara pihak sekolah masih memberlakukan KBM secara online. Bahkan, meskipun di Kota Tegal sudah berstatus zona hijau Covid-19, namun tetap saja tak ingin mengambil risiko dengan membuka KBM secara tatap muka.

Dengan masih dilakukannya sistem online, banyak orang tua murid yang mengeluh. Tidak hanya beban mereka yang semakin besar kerena harus menyediakan kuota internet. Tapi juga, banyak masalah lain yang dihadapi.

”Saya terpaksa harus membeli handphone android agar anak saya bisa mengikuti belajar online. Padahal, untuk kebutuhan sehari-hari juga dengan kondisi saat ini sangat sulit,” terang Sari salah satu orang tua murid yang mengaku anaknya sekolah di SD Negeri di Kota Tegal,” Sabtu (25/7/2020).

Tak terkecuali, dirinya harus memutar otak agar bisa membeli hanphone demi anaknya. Karena kalau tidak, dirinya takut anaknya tertinggal pelajaran dan bisa-bisa tidak naik kelas. ”Belum lagi, sejumlah buku yang harus dibelinya dari sekolah,” akunya.

Meski masih menggunakan sitem pembelajaran KBP daring, namun dirinya belum lama ini dipanggil pihak sekolah untuk membeli sejumlah buku mata pelajaran. Alasannya, agar anak bisa mengikuti sistem pembelajaran secara daring.

Masalah pun tak berhenti sampai di situ. Dirinya juga harus membeli kuota internet demi mengikuti pelajaran. Jelas hal itu menambah beban lagi bagi keluarganya.

“Selain itu, jaringan internet juga menjadi kendala. Saya juga pusing harus seperti apa. Saya harap, pemerintah bisa memberikan solusi. Karena saya yakin, ini terjadi bukan kepada saya saja. Akan tetapi banyak orangtua murid lainnya merasakan hal yang sama. Terlebih bagi keluarga yang tidak mampu,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Fahmi, menyebut nantinya akan dilakukan KBM secara tatap muka. Kendati demikian, itu akan digelar pada awal Agustus 2020 nanti.

Nino Moebi