
“Malam ini, kita kembali menjadi saksi dari penampilan The Dutch Brewhouse. Karya yang mereka suguhkan dalam konser kali ini terasa berbeda dari sebelumnya karena mengajak kita peduli dengan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, tour manager Erasmus Huis-Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Bob Wardhana juga menyampaikan rasa senangnya karena bisa kembali mengadakan konser di UKSW. “Erasmus sangat senang bisa kembali datang ke Salatiga dan memulai konser kedua kami di tahun 2025. Terima kasih kepada Rektor UKSW, Dekan FBS, dan seluruh mahasiswa UKSW serta masyarakat Salatiga sudah antusias mengikuti konser malam ini,” katanya.
Selain konser musik klasik, juga digelar masterclass dan workshop bersama The Dutch Brewhouse pada Kamis (13/3/2025) di Gedung D Prodi Seni Musik. Acara ini akan dibagi menjadi dua sesi yakni sesi gitar elektrik dan ansambel musik serta menghadirkan sejumlah masterclass yang terdiri dari masterclass biola, biola alto, cello, dan contrabass.
Kehadiran The Dutch Brewhouse di UKSW menjadi bukti nyata komitmen universitas dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-13 penanganan perubahan iklim, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia.
Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat.
Ning S