blank
Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo memberikan edukasi kepada nelayan rajungan. Foto: Istimewa.

TEGAL (SUARABARU ID) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal menyelenggarakan edukasi keuangan dalam rangkaian Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dengan tema ‘Nelayan Tangkap Rajungan, Cerdas Kelola Keuangan’ di Aula Desa Bojongsana, Kabupaten Tegal.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya nelayan rajungan. “Ketika nelayan mampu melaut dan memiliki penghasilan, maka sebaiknya ada penghasilan yang ditabung. Pengelolaan keuangan dengan baik pun menjadi hal yang perlu untuk dilakukan sejak dini. Karena ketika nelayan tidak bisa melaut, penghasilan dalam tabungan atau investasi yang dimiliki dapat digunakan untuk biaya hidup. Nelayan dapat memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang telah berizin dan diawasi OJK,” kata Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo, Kamis (27/02/2025).

Rajungan merupakan salah satu alternatif komoditas unggulan Jawa Tengah yang tengah dikembangkan karena memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

Jumlah produksi rajungan di Kabupaten Tegal selama Tahun 2024 tercatat sebanyak 549.925 Kilogram dengan nilai produksi mencapai Rp 32 milyar atau terbesar kedua setelah nilai produksi rajungan di Kabupaten Demak. Namun demikian, produksi rajungan yang besar tersebut dinilai tidak sebanding dengan tingkat kesejahteraan nelayan karena beberapa faktor, diantaranya lemahnya pengelolaan keuangan dan ketergantungan para nelayan terhadap tengkulak atau pengijon. Hal ini mendorong OJK Tegal dan Dinas Perikanan Kabupaten Tegal untuk bersinergi menyelenggarakan pendampingan dan edukasi keuangan GENCARKAN kepada para nelayan rajungan.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tegal yang diwakili Kepala Bidang Perikanan, Imam Sugiarto menyampaikan bahwa profesi nelayan tangkap rajungan merupakan mata pencaharian yang telah ada di pesisir Kabupaten Tegal sejak dulu.

“Rajungan memiliki potensi ekonomi yang besar di wilayah Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal, namun sebagian besar nelayan masih terikat dengan plele (tengkulak atau pengijon). Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada OJK Tegal karena telah memberi perhatian kepada nelayan khususnya dalam upaya lepas dari ketergantungannya terhadap plele. Dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan nelayan, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi nelayan di masa yang akan datang,” kata Imam.

Ikut hadir 130 nelayan rajungan. Selain kegiatan sosialisasi dan edukasi keuangan, OJK Tegal juga membuka layanan permintaan data Informasi Debitur(IDEB) Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) on-site bagi nelayan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan nelayan tentang keberadaan data SLIK dan kegunaannya.

Pada kegiatan tersebut dilakukan pemberian santunan kepada dua ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk kehadiran negara dalam pemberian jaminan sosial kepada nelayan.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Tegal, Endah Rahmawati menyerahkan secara langsung santuman dimaksud dengan total nilai santunan sebesar Rp 112.000.000. Santunan diberikan atas jaminan kecelakaan kerja almarhum Khakimul Umam dan jaminan kematian almarhum Agus Wahid.

Sutrisno