blank
Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigiti menunjukkan sejumlah barang bukti dalam rilis kegiatan rutin yang ditingkatkan, Jumat (21/2/2025). Fto: LB Cahyono

SOLO (SUARABARU.ID) – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Polresta Surakarta, melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) sejak 20 Januari hingga 20 Februari 2025.

Operasi ini difokuskan untuk menciptakan suasana aman dan kondusif bagi masyarakat Kota Solo dalam menjalankan ibadah puasa, dengan menyasar tindak pidana premanisme, perjudian, peredaran minuman keras (miras), narkoba, serta tindakan asusila.

Wakapolresta Surakarta, AKBP Sigit, SIK, MH mengatakan sejumlah hasil yang dicapai selama sebulan pelaksanaan operasi KRYD.

“Salah satunya, Polresta Surakarta berhasil mengungkap satu kasus perjudian yang melibatkan empat orang tersangka,” terang Wakapolresta.

Sigit menguraikan, barang bukti yang berhasil diamankan antara lain uang tunai sebesar Rp1.227.000, papan kayu bertuliskan angka dan huruf sebagai tempat taruhan, serta alat permainan seperti balok dadu dan batok kelapa.

Tak hanya perjudian, Polresta Surakarta juga berhasil menyita 83,80 liter ciu dalam 42 kasus minuman keras.

Penertiban peredaran miras ini menjadi salah satu fokus utama menjelang Ramadhan, karena Polresta ingin memastikan tidak ada gangguan yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat dalam beribadah.

Dalam penanganan narkoba, tutur AKBP Sigit, Polresta Surakarta mengungkap 21 kasus dengan barang bukti sebanyak 128,76 gram sabu-sabu dan 18,28 gram ganja.

Hal ini menunjukkan keseriusan Polresta dalam memerangi peredaran narkoba yang bisa merusak generasi muda dan menciptakan keresahan di masyarakat.

Polresta Surakarta juga menindak tegas masalah prostitusi dengan menggelar razia di sejumlah lokasi yang diduga sebagai tempat tindakan asusila.

“Dalam razia ini, petugas berhasil mengamankan 27 orang pekerja seks komersil (PSK) dan pekerja panti pijat yang terlibat dalam praktik prostitusi. Penertiban ini diharapkan dapat mencegah kerawanan sosial dan menjaga moralitas masyarakat,” urai Sigit.

Selain itu, operasi penertiban premanisme juga dilakukan dengan mengamankan 90 orang yang diduga terlibat dalam pungutan liar (pungli) dan parkir liar di sejumlah lokasi.

“Keberadaan premanisme ini sering kali mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga, terutama menjelang bulan suci Ramadan,” terangnya.

Wakapolresta Surakarta menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memastikan warga Surakarta dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang dan bebas dari gangguan penyakit masyarakat.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi masyarakat untuk beribadah. Operasi ini akan terus kami lakukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan,” tegasnya.

Selain itu, Wakapolresta juga mengimbau kepada masyarakat untuk bekerja sama menjaga kenyamanan dan ketertiban bersama.

“Mari kita bersinergi bersama Polresta Surakarta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan beribadah selama Ramadhan,” pungkasnya.

LB Cahyono