![blank](https://suarabaru.id/wp-content/plugins/wp-fastest-cache-premium/pro/images/blank.gif)
Menurut AKP Nanang, korban meminta salah satu dari penumpang yang dibawanya untuk menggantikannya mengemudi.
“Karena tidak ada yang bisa mengemudi mobil, akhirnya korban melanjutkan perjalanan,” jelas AKP Danang.
Sesampai lokasi kejadian, korban kembali menghentikan laju kendaraannya untuk beristirahat. Saat itu, lanjut AKP Danang, korban meminta tolong pada salah satu penumpang untuk dikeroki. Saat dikeroki korban mengalami muntah-muntah.
Merasa lebih baik usai dikeroki, korban mendatangi sebuah warung di sekitar lokasi kejadian untuk membeli minum teh hangat.
Sambil menunggu pesanannya dibuat, korban kemudian berjalan kembali ke mobil. “Saat berjalan menuju mobil, korban sempoyongan hingga akhirnya jatuh. Kemudian, korban dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meningga dunia,” kata AKP Danang.
Kejadian meninggalnya korban tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Wirosari dan diteruskan ke Inafis Polres Grobogan. Petugas yang mendapat laporan kejadian tersebut, kemudian mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis bersama Inafis Polres Grobogan, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan pada tubuh korban.
“Korban diduga meninggal dunia akibat serangan jantung,” ungkap AKP Danang. Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerimakan dan tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi. Jenazah korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Tya Wiedya