SEMARANG (SUARABARU.ID) – VP of Public Relations PT. KAI, Anne Purba menyebut, pada tahun 2023 ada sekitar 11 juta lebih penumpang di wilayah Daop 4 Semarang, sedangkan pada 2024 ada sekitar 12 juta lebih.
Dari 12 juta penumpang tersebut, sekitar 6,9 juta diketahui berangkat dari Semarang, sementara yang datang di Semarang hampir 6 juta penumpang. Hal itu disampaikan Anne dalam kunjungannya di Semarang pada Kamis (6/2/2025).
“Dengan adanya peningkatan, di Gapeka 2025 ini kami melakukan penambahan frekuensi perjalanan. Ada KA baru seperti KA Sancaka Utara, ada Gunung Jati yang awalnya sampai Tegal dan akhirnya sampai Semarang,” kata Anne.
“Ada juga Sancaka Utara yang masuk ke Solo lewat Gundih, selanjutnya ke Cilacap. Hal-hal semacam ini akan kita lakukan terus,” ujarnya.
Anne mengatakan, untuk pengembangan di Gapeka 2025 ini bertujuan diantaranya meningkatkan kapasitas angkut, juga untuk mempercepat kecepatan di wilayah kerjanya sehingga masyarakat semakin nyaman naik KA.
Ia menambahkan, kereta api dengan rute Semarang-Surabaya yang sempat terputus akibat banjir di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah sudah berangsur normal.
Diketahui, jalur rel di perlintasan Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati di Kabupaten Grobogan tersebut terputus akibat banjir yang melanda kawasan tersebut pada 21 Januari 2025 lalu.
“Masih terus dinormalisasi karena KA yang melintas di jalur antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati bisa dilintasi dengan kecepatan terbatas,” kata Anne.
Ia menjelaskan, untuk perbaikan supaya jalur dapat kembali digunakan, PT. KAI membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Dan seluruh perjalanan KA dengan rute Semarang (Jawa Tengah) – Surabaya (Jawa Timur) sudah beroperasi normal seperti biasa.
“Dimungkinkan untuk keterlambatan perjalanan KA masih bisa terjadi, namun tidak separah saat diberlakukan pola perjalanan memutar,” tandasnya.
Ia menuturkan, pihaknya terus berfokus pada optimalisasi pelayanan penumpang usai normalisasi jalur rel di Grobogan, sejalan dengan penerapan grafik perjalanan KA (Gapeka) 2025 yang memungkinkan penambahan jumlah perjalanan serta waktu tempuh yang lebih cepat.
Untuk penambahan jumlah perjalanan tersebut disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Ning S