Langkah berikutnya, Ahmad Luthfi telah berkomunikasi dengan separuh kementerian agar memberikan dukungan program pembangunan di Jateng. Hal itu mesti dilakukan karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jateng hanya Rp 15 triliun sementara APBD plus transfer dana dari pusat hanya Rp 24 triliun.
Anggaran dana yang mepet mesti disiasati. “Saya sudah komunikasi dengan separuh kementerian. Anggaran dana bisa diarahkan di Jateng,” tandasnya.
Artinya, jika dukungan anggaran bertambah maka program pemprov bisa terealisasi. Selanjutnya, ia menekankan pengusaha harus masuk dalam peran partisipasi dalam memajukan Jateng. Peran yang bisa dilakukan pengusaha dengan menyukseskan program-program pemprov. Seperti meningkatkan kelas UMKM, infrastruktur, sehingga persoalan aglomerasi wilayah bisa terkoneksi (jalan, ekonomi, pangan dll).
Pengusaha diajak untuk mensukseskan swasembada pangan Jateng dan nasional maupun bersama pemerintah mandiri dalam menopang industri. Apalagi Jateng sudah memiliki KITB Batang dan Kawasan Industri di Kendal.
Ahmad Luthfi menyampaikan bakal melakukan reformasi birokrasi dan tak ada lagi izin-izin yang sulit asalkan memenuhi syarat, sehingga pengusaha lebih leluasa untuk menjalankan peran memajukan Jateng.
Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro berharap sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan bisa dilakukan. Terutama untuk memaksimalkan 3 sektor yakni investasi, ketahanan pangan dan UMKM.
“Kadin Jateng berkomitmen memajukan perekonomian Jateng. Mendorong iklim usaha yang kondusif dan maju,” kata Harry.
Pihaknya juga menyampaikan buku profil kondisi ekonomi dan bisnis di Jateng yang bisa jadi rekomendasi kebijakan di RPJMD. Termasuk merekomendasikan pemanfaatan CSR perusahaan yang lebih terarah.
Sementara itu, Ketua Kadin Solo, Ferry S Indrianto yakin Jateng memiliki potensi sumber daya yang besar. Maka harus dikelola dengan tepat. Disisi lain ia juga berharap ada reformasi birokrasi agar tak ada lagi ego sektoral, sehingga kinerja tidak berjalan efektif.
“Forum ini untuk membangun iklim usaha yang lebih baik. Jateng bisa jadi role model pembangunan di Indonesia,” kata Ferry.
Hery Priyono