blank
Waloeyo Hadi (Foto: koleksi keluarga).

JEPARA (SUARABARU.ID)- Maestro seni yang pernah dilahirkan di Jepara salah satunya adalah Waloeyo Hadi atau lebih akrab disapa Waluyo Hadi. Pria kelahiran Jepara 30 April 1941 silam ini meninggalkan banyak karya yang bisa disaksikan hingga hari ini.

Sampai akhir hayatnya pada tahun 2016 lalu, seniman serba bisa itu mendedikasikan hidupnya untuk dunia seni di Jepara. Patung RA. Kartini menggandeng gadis kecil yang berada di tengah kota menjadi salah satu karya paling ikonik anak sulung dari 7 bersaudara itu.

Landsscape Pantai Kartini, patung RA. Kartini setengah badan yang terpajang di depan Museum Kartini, lukisan keluarga Kartini yang menjadi koleksi museum, bangunan bioskop Jepara tempo dulu merupakan karya-karya dari Waloeyo Hadi.

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Maestro Seni Jepara Waluyo Hadi dan Kisah Pembuatan Patung Kartini

Bukan hanya sebagai pematung, suami dari Suprapti itu juga merupakan seorang pelukis, pemain teater hingga arsitek. Tercatat beberapa seniman pernah nyantrik kepada Waloeyo, beberapa di antaranya adalah pelukis Ari Jatmiko dan Mukhodi (Cody Art).

Ayah lima anak ini pernah bercita-cita karya-karya lukisannya bersama saudara-saudaranya (Hadi bersaudara) bisa dipamerkan bersama. Hadi bersaudara di antaranya adalah Utoyo Hadi (pematung) dan Handono Hadi (pelukis).

Pria yang juga pernah tercatat sebagai aktivis Muhammadiyah ini pernah mendirikan Sanggar Matahari pada tahun 1963. Sanggar yang menampung para seniman dari berbagai latar belakang, baik itu anak-anak jalanan hingga seniman dari Lesbumi NU maupun Lekra. Sanggar Matahari didirikan di wilayah Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara.

BACA JUGA: Pameran Lukisan Tiga Maestro Jepara

Waloeyo Hadi memulai karir melukisnya pada tahun 1960. Ia nyantrik, belajar melukis kepada Rachmat Hadi Semarang. Kemudian dilanjutkan belajar melukis pemandangan kepada Soedjono Abdullah. Setelah itu mendirikan studio untuk tempat melukisnya di Pantai Karangbagusan Jepara.

Ayah lima putri dengan nama Astrinika, Epsilon Eridani, Alpha Centaury, Andromeda dan Sigma Libri, ini memulai pameran lukisan tunggal pertamanya yang digelar di Kudus pada tahun 1963. Pada tahun 1965 Waloeyo melanjutkan study object di Bali.

Pada tahun 1963-1970 Waloeyo mendistribusikan karya-karya lukisannya di toko galleri di Semarang, Jakarta dan Bandung.

Pada tahun 1976 dipercaya membuat lukisan keluarga RA. Kartini untuk koleksi museum RA. Kartini Jepara.

Pada tahun 1980-2008, Waloeyo menggelar pameran di beberapa tempat di antaranya:

  • Patra Jasa Hotel Semarang
  • Patra Jasa Hotel Anyer
  • Museum Nasional Jakarta
  • Andy at Gallery Jepara
  • Art Hady Gallery Jakarta
  • Tasha Art Gallery Jakarta
  • 2014 Laku Jepara, QuiJepara Art Space and Gallery Jepara.

ua