SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 4 Semarang terus melakukan upaya penanganan dalam mengatasi luapan air pada Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug – Stasiun Karangjati Kabupaten Grobogan.
Manager Humas Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menyampaikan, hari kedua pasca imbas luapan air, KAI Daop 4 Semarang telah bekerja secara intensif sejak terjadinya gangguan yang terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025.
“Kami terus melakukan berbagai langkah optimal untuk memperbaiki kondisi jalur. Penanganan ini bertujuan agar jalur dapat segera normal dan dapat dilalui oleh kereta api kembali,” ujarnya.
Berikut beberapa langkah penanganan yang dilakukan KAI Daop 4 Semarang.
1. Perbaikan dan penguatan konstruksi tubuh badan jalan rel. Tim teknis melakukan perbaikan dan penguatan struktur badan jalan rel untuk memastikan stabilitas jalur. Proses ini melibatkan perbaikan tanah dasar dan penambahan material konstruksi agar jalur dapat menahan beban kereta dengan aman.
2. Pemasangan perancah besi. Untuk menstabilkan area terdampak, perancah besi dipasang sebagai penopang sementara guna mencegah pergeseran atau penurunan jalur rel selama proses perbaikan berlangsung.
3. Pengeceran batu kricak. Batu kricak atau ballast yang berfungsi sebagai penyangga rel dihamparkan kembali pada area yang terdampak. Hal ini dilakukan untuk memastikan kekuatan dan kestabilan rel setelah terkena luapan air.
4. Pemasangan trucuk menggunakan besi rel. Trucuk atau tiang pancang dari material besi rel dipasang untuk memperkuat area sisi jalan rel yang terdampak erosi akibat luapan air, sehingga mencegah potensi kerusakan lebih lanjut.
5. Penambahan sirtu (pasir dan batu). Penambahan material sirtu dilakukan pada jalur yang mengalami penurunan atau pengikisan. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi dasar jalur ke standar keamanan operasional.
6. Pemasangan box culvert. Untuk mengalirkan air dengan lebih baik, KAI memasang box culvert atau saluran beton berbentuk kotak. Ini adalah solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko genangan air pada area tersebut.
7. Pengangkatan listring. Setelah struktur jalur diperbaiki, pengangkatan listring dilakukan dengan peralatan canggih seperti Hand Tie Temper (HTT) dan Multi Tie Temper (MTT). Proses ini bertujuan untuk mengembalikan posisi rel ke elevasi semula, sehingga perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman.