Internasionalisasi dan kompatibilitas riset riset perguruan tinggi dengan dunia industrimenjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Demikiandisampaikan kepala LLDikti Wilayah VI Jawa Tengah Dr Bhimo Widyo Andoko SH MH pada sambutan pengukuhan guru besar dosen Fakultas Teknik Unissula, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi di kampus Unissula Semarang (9/1/2024).
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Unissula sebagai universitas yang telah masuk keekosistem perguruan tinggi global. “Hari ini kita menyaksikan langsung hadirnya kolegakolega riset Prof Henny Pratiwi Adi datang langsung dari Belanda dan Denmark. Hal itumembuktikan bahwa dosen dosen Unissula sudah masuk pada ekosistem riset global. Sehingga bisa membuat lompatan yang cepat dan membuat banyak penelitian yang bermanfaat,” ungkapnya.
Periset internasional yang hadir antara lain guru besar Universitas Hanze Balanda, Prof Floris Boogard dan Prof Eric de Boer. Guru besar VIA University Denmark, Prof Theis Andersen dan Prof Riekke Markfoged. Serta Mantan Walikota Gauda Belanda, Roy Kraft van Ermel.
Sementara itu Rektor Unissula, Prof Dr Gunarto SH MH memuji Prof Henny sebagaiguru besar yang cakap dalam riset serta berprestasi dalam menumbuhkan iklim penelitiandi Unissula.
“Prof Henny adalah peneliti yang memimpin Lembaga Penelitian dan PengabdianMasyarakat (LPPM Unissula). Pada tahun 2023 Unissula berhasil menempati peringkatsatu nasional dalam klaster utama sebagai penerima hibah penelitian terbanyak (Rp2,6 miliar) dari Kemdiktisaintek. Itu capaian yang luar biasa,” ungkapnya.
Hingga saat ini Prof Henny sudah berhasil mempublikasikan 33 penelitainnya di jurnalinternasional terindeks Scopus. Ia merupakan salah satu alumni berprestasi FakultasTeknik Unissula.
Dalam orasi ilmiahnya Henny Pratiwi Adi menyampaikan pidato berjudul floating building sebagai alternatif solusi adaptif pada kawasan terdampak kenaikan muka air laut. Konsep floating building (bangunan apung) merupakan gagasan aplikatif yang bisamenjadi solusi bagi kawasan di sepanjang pesisir pantai di Indonesia yang seringtergenang karena naiknya muka air laut akibat pemanasan global.
Bangunan apung merupakan konstruksi bangunan yang didirikan di atas air dan mengapung, daya apung tersebut didapatkan dengan pemakaian sistem pondasi apung / platform apung.
Platform apung adalah material pengganti struktur pondasi yang digunakan sebagaimedia untuk menopang bangunan yang mengapung di atas air. Digunakannya platformapung adalah untuk mengantisipasi pasang surut air laut dan banjir, sehingga posisibangunan dapat mengikuti elevasi muka air.
Bangunan apung dapat diimplementasikan untuk berbagai fungsi seperti pasar apung, dan mampu beradaptasi pada kawasan yang terdampak kenaikan muka air laut.Bangunan apung juga dapat diimplementasikan dalam mendukung wisata untukmeningkatkan ekonomi di daerah pesisir.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Bupati Brebes Ir Djoko Gunawan MT. Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), Drs Azhar Combo. Ketua Pengurus YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono SH MH.